Suara.com - Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Riano P. Ahmad, menilai alasan putra Betawi tidak bisa menjadi Gubernur kalau tidak dipilih presiden sulit untuk diterima. Riano menganggap putra daerah juga bisa terpilih lewat sistem Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Ia pun mencontohkan salah satu putra Betawi yang pernah memenangkan Pilkada DKI adalah Fauzi Bowo alias Foke pada tahun 2007 lalu. Pada Pilkada DKI pertama kalinya itu, Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Prijanto mengalahkan pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar.
"Perlu diketahui bahwa dalam kompetisi Pilkada DKI, orang Betawi pernah terpilih kok, namanya Fauzi Bowo yang saat itu berkompetisi dan alhamdulillh menang," ujar Riano kepada wartawan, Senin (11/12/2023).
Riano mengakui dirinya juga menginginkan agar putra asli daerah mendapatkan posisi tertinggi sebagai kepala daerah. Namun, upaya yang dilakukan juga bisa lewat kompetisi adil dalam Pilkada.
"Sebagai masyarakat lokal mungkin punya keinginan putra-putra terbaiknya bisa duduk, ya dengan caranya berkompetisi. Dan alhamdulillah orang Betawi berkompetisi dan pernah terpilih menjadi Gurbernur DKI," ucapnya.
Selain itu, meski Jakarta tetap mendapatkan keistimewaan setelah tak lagi menjadi Ibu Kota, bukan berarti Pilkada harus dihilangkan. Nilai-nilai demokrasi kata dia, perlu dijunjung tinggi, apalagi warga Jakarta berasal dari berbagai suku dan bangsa.
"Oke kita mempunyai keistimewaan sebagai masyarakat lokal tapi jangan mengabaikan demokrasi yang ada. Jadi semua masyarakat kalau minta privilege semua gimana gitu? Nah ini kan juga harus menjadi pertimbangan," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) sekaligus Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Kamum Betawi 1982, Zainudin alias Haji Oding, tetap ngotot mengusulkan pemilihan Gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden tanpa lewat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) usai status ibu kota berpindah ke Nusantara.
Sebab, ia menginginkan orang Betawi asli menjadi kepala daerah Jakarta. Menurutnya, sudah waktunya putra daerah memimpin tanah kelahirannya sendiri lewat penunjukan langsung oleh Presiden.
"Putra daerah mana gitu lho? Nggak ada. Sudah waktunya dong bukan lagi ibu kota, yuk kita coba memperhatikan keberadaan putra daerah gitu," ujar Oding saat dikonfirmasi, Jumat (8/12/2023).
Oding mengakui memang usulan ini menuai polemik karena banyak penolakan dari sejumlah pihak. Namun, ia tak mempedulikannya dan tetap ngotot mengusulkannya.
"Pendapat orang lain macam-mavam silakan saja, ibaratnya anjing menggonggong kafilah berlalu kan," tuturnya.
Selain itu, dengan sistem pemilihan ini, kata Oding, maka akan membuat perbedaan Jakarta selaku daerah khusus dengan provinsi lainnya.
"Kalau gubernur tetap dipilih lewat Pilkada, terus wali kota dipilih oleh gubernur, apa bedanya Jakarta sebagai ibu kota, dengan Jakarta tidak sebagai ibu kota? Tidak ada bedanya," ucapnya.
"Mana kekhususannya gitu loh, kekhususannya adalah sebagai putra daerah kami meminta untuk privillege politik," tambahnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Eks Gubernur DKI Foke Sambangi Balai Kota, Minta Heru Budi Rawat Gedung Bersejarah di Jakarta
-
Dihadiri Foke, Kongres Pertama Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi Dimulai
-
Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi Bakal Gelar Kongres, Bahas Pembentukan Lembaga Adat hingga UU DKI Jakarta
-
Rayakan Lebaran Betawi, Heru Budi Kenang saat Kerja Dipimpin Fauzi Bowo: Kamu Gak Boleh Cengeng!
-
Dualisme Bamus Betawi Berakhir Setelah Empat Tahun, Marullah Matali Bakal Jadi Ketua Baru
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
Terkini
-
Breaking News! Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Hasil Muktamar X Ancol, Mardiono Ketua Umum
-
Cak Imin Peringatkan Dapur MBG: Jangan Ambil Untung Pribadi dan Sajikan Makanan Micin
-
Ridwan Kamil Siap-siap, KPK Akan Panggil Dalam Waktu Dekat Terkait Kasus Pengadaan Iklan Bank BJB
-
Drama Penyelamatan Santri Ponpes Al Khoziny, Tim Rescue Surabaya Bertaruh Maut di Bawah Reruntuhan
-
Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju