Suara.com - Israel kembali menyerang warga Palestina yang berada di kamp pengungsi Jabalia, Minggu (17/12/2023) waktu setempat. Akibat serangan tersebut, sebanyak 90 warga Palestina tewas.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qudra kepada Reuters.
"Serangan Israel menewaskan 90 warga Palestina di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara," kata Ashraf Al Qudra mengutip theguardian pada Senin (18/12/2023).
Menurutnya, kamp pengungsi Jabalia kerap menjadi sasaran serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Setelah serangan itu terjadi, beredar sejumlah video yang memperlihatkan warga Palestina tengah menggali reruntuhan guna mencari korban dengan menggunakan sekop maupun tangan kosong.
Terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan data korban terini dari perang antara Israel dan Hamas.
Sebanyak 18.800 warga Palestina yang berada di Jalur Gaza menjadi korban tewas imbas adanya perang tersebut.
Dari jumlah itu, mayoritas korban merupakan wanita dan anak-anak.
"Sekitar 18.800 warga Palestina, 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, meninggal di Gaza antara 7 Oktober hingga 15 Desember," demikian keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, Minggu.
Baca Juga: Puma Setop Kasih Sponsor Timnas Bola Israel, Efek Nyata Boikot?
Kemudian, sebanyak 300 pekerja di bidang kesehatan, 135 pegawai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat serta 86 jurnalis juga meninggal dunia akibat perang tersebut.
Berita Terkait
-
Jalanan Di Gaza Berubah Jadi Kuburan
-
Dukung Palestina, Para Nakes Gelar Aksi Solidaritas di Jakarta
-
Belum Kapok Incar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2025, PSSI Kantongi Cara Jika Israel Ikut Serta
-
Dimas Seto dan Dhini Aminarti Gagas Penggalangan Dana untuk Palestina, Sederet Artis Berpartisipasi
-
Miris! 2 Jurnalis Tewas Kena Bom Israel Di Gaza, Total Sudah 89 Orang Pewarta Gugur
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO