Suara.com - Rantai pasokan perdagangan global menghadapi krisis akibat perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Kapal-kapal kargo dan minyak kini ketakutan melintasi Laut Tengah - salah satu jalur perdagangan utama dunia - karena diserang milisi Houthi di Yaman.
Dalam beberapa pekan terakhir, milisi Houthi terus meningkatkan serangan ke kapal-kapal dagang yang melewati Laut Merah dan Terusan Suez di Mesir. Serangan itu merupakan reaksi atas pengeboman tak henti Israel di Gaza.
Perusahaan-perusahaan kapal dunia kini memilih berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan untuk menghindari Jalur Merah. Perdagangan dunia seperti kembali ke abad 15 silam.
Mengapa Laut Merah sangat penting?
Dilansir dari The Guardian, pintu menuju Laut Merah yakni Selat Bab-el-Mandeb merupakan salah satu jalur perdagangan paling padat dan penting di dunia. Minyak, produk otomotif, hingga alat elektronik yang dikirim antarnegara dari Asia menuju Eropa melewati jalur tersebut.
Selat Bab-el-Mandeb berada di antara Yaman dan Djibouti. Lebarnya hanya sekitar 20 mil atau sekitar 32 km. Karenanya kapal-kapal kargo dan tanker dengan mudah bisa dihantam oleh rudal dan drone Houthi yang bermarkas di Yaman.
Bahkan pada November lalu, pasukan Houthi berhasil mendarat di atas kapal kargo Jepang, yang membawa sejumlah besar mobil, menggunakan helikopter.
Selat Bab-el-Mandeb merupakan pintu dari selatan menuju Terusan Suez, jalur yang merevolusi perdagangan manusia sejak dibuka sekitar 150 tahun lalu karena menjadi jalan pintas antara Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Asia.
Sekitar 12 persen perdagangan dunia melewat Laut Merah, termasuk 30 persen dari lalu-lintas kontainer global dengan nilai hingga miliaran dolar per tahun. Gangguan terhadap jalur ini karenanya akan sangat merusak perekonomian dunia.
Baca Juga: Menegangkan! Beginilah Aksi Pemberontak Houthi Yaman saat Bajak Kapal Kargo Israel
Houthi vs Barat
Houthi, kelompok bersenjata dan pemberontak di Yaman, disokong oleh Iran. Kelompok milisi ini mengatakan akan menyasar kapal-kapal yang terkait Israel di Laut Merah selama Gaza terus dibom oleh pemerintah Benjamin Netanyahu.
Bermarkas di Sana, ibu kota Yaman, Houthi telah beberapa kali menyerang kapal-kapal kargon di Selat Bab-el-Mandeb menggunakan rudal, drone bahkan mendaratkan pasukan di atas kapal menggunakan helikopter.
Awalnya yang disasar adalah kapal-kapal terkait Israel, tetapi kini beberapa perusahaan mengaku juga diincar meski tidak ada hubungannya dengan Tel Aviv.
Sebagai respons atas gangguan Houthi itu, Amerika Serikat pada Senin mengumumkan telah membentuk sebuah koalisi yang terdiri dari 10 negara untuk menjaga jalur dagang strategis di Laut Merah.
Koalisi itu terdiri dari antara lain AS, Inggris, Prancis, Bahrain, Italia, Spanyol, Kanada, Belanda dan Norwegia. Kapal-kapal angkatan laut koalisi tersebut akan berpatroli di sekitar Laut Merah.
Berita Terkait
-
Gereja Katolik: Sniper Israel Tembak Mati Ibu dan Anak dalam Gereja di Gaza
-
Dampak Boikot Israel, Starbucks Kehilangan Pasar Rp187 Triliun
-
PM Palestina Desak Prancis untuk Dorong Gencatan Senjata di Gaza
-
Israel Kembali Serang Pengungsian Jabalia, Berapa Jumlah Warga Palestina yang Jadi Korban?
-
Jalanan Di Gaza Berubah Jadi Kuburan
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target