Suara.com - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto turut menanggapi soal aksi Presiden Jokowi yang memakai simbol dasi warna kuning.
Menurutnya, penggunaan dasi kuning itu menjadi simbol hadiah Jokowi untuk Partai Golkar yang gagal memajukan figurnya di Pilpres 2024.
"Soal (Jokowi mengaku nyaman) pakai dasi kuning, kita lihat partai Golkar ini kan partai besar. Tapi oleh proses politik akhirnya tak bisa mencalonkan calon presiden dan calon wakil presiden yang berasal dari partai Golkar. Sehingga ketika kemudian mendapatkan hadiah dasi kuning yaitu satu hal yang wajar dalam politik," kata Hasto di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).
Hasto menyebut dasi kuning yang dikenakan oleh Jokowi itu tak lebih dari hadiah, karena Golkar sebagai partai besar tidak mengusung kader sendiri sebagai capres ataupun cawapres.
Tapi mendukung Gibran Rakabuming Raka yang notabene anak Jokowi.
"(Itu cuma hadiah?) Iya. Karena sudah tidak mencalonkan dari kadernya sendiri," tuturnya.
Apa yang terjadi pada Golkar ini, kata Hasto berbeda dengan PDI Perjuangan yang terus menggembleng kader, sehingga mampu melahirkan calon-calon pemimpin dari rakyat.
"Yang terjadi pada Golkar beda dengan PDIP yang melakukan satu kaderisasi, sehingga hadiah yang diberikan oleh PDIP adalah hadiah dari rakyat, dukungan pergerakan rakyat. Karena Pak Ganjar dan Mahfud dari kalangan rakyat bisa. Bukan dari kalangan elit," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo mengenakan dasi berwarna kuning pada saat bertolak ke Jepang, pada Sabtu (16/12/2023).
Mensesneg mengaku mendapatkan cerita dari Presiden Joko Widodo yang kesulitan mencari dasi, hingga mengenakan dasi berwarna kuning tersebut.
"Tadi beliau cerita, kesulitan mencari dasi, yang ada saja dipakai," kata Pratikno singkat usai mengantar Presiden menuju pesawat dalam rangka kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Sebelumnya saat sesi konferensi pers menjelang keberangkatan Presiden ke Jepang, wartawan menanyakan kepada Presiden apa arti dasi berwarna kuning yang dikenakannya tersebut.
Biasanya presiden mengenakan dasi berwarna merah atau pernah juga biru, atau bahkan berwarna gelap lain.
Berita Terkait
-
Punya Skill Publik Speaking Ciamik, Gibran Disebut Kuasai Arena Debat Cawapres
-
Performa Gibran di Debat Cawapres On Fire, TKN: Berani, Lugas dan To The Point!
-
Ganjar Soal Gibran Bahas SGIE Di Ajang Debat: Tiru Cara Jokowi, Namanya Juga Anaknya
-
Gemilang Di Ajang Debat, TKN: Gibran Sangat Layak Jadi Cawapres
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?