Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD, pesimistis paslon nomor urut dua Prabowo-Gibran dapat memenuhi program susu gratis tanpa melakukan impor. Menurutnya, saat ini saja banyak kebutuhan pokok, mulai dari yang terkecil diimpor dari luar negeri.
"Tetapi selama ini, kita yang kecil-kecil Saja ngimpor, garam, bawang, buah ternyata impor juga," kata Mahfud di Graha Oikoumene, Salemba, Jakarta Pusat pada Jumat (5/1/2023).
Dia mengungkapkan, programnya bersama Ganjar Pranowo yakni menekan kebutuhan pokok yang diperoleh dari impor.
"Oleh sebab itu, kalau kami justru tidak mau impor. Oleh sebab itu kalau bicara soal makan, saya bicara gastronomi, etika makan, etiket di dalam makan itu bukan sekedar, saya membayangkan ya," kata Mahfud.
Saol realistis atau tidaknya pemenuhan susu tanpa impor, Mahfud menyerahkannya ke pasangan Prabowo-Gibran.
"Silakan, silakan nanti kita buktikan. Kalau kita dengan sendirinya program susu tidak impor, itu karena kita memang tekadnya tidak impor," ujarnya.
Sebelumnya, cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iksandar alias Cak Imin juga mengomentari soal program susu gratis Prabowo-Gibran. Menurutnya, program itu akan berjalan dengan mengimpor dari luar negeri.
"Bahwa isu makan gratis itu memang menarik, susu gratis, menarik. Itu susunya nggak ada, pasti impor dan menguntungkan orang-orang yang mengimpor susu," kata Cak Imin.
Oleh sebab itu, Ketua Umum PKB itu menekankan bahwa stok susu di dalam negeri juga harus diperhatikan. Selain itu, Cak Imin mengingatkan pentingnya melibatkan masyarakat dalam program tersebut.
Baca Juga: Potensi Sanksi untuk Gibran yang Bagi-bagi Susu Saat CFD: Teguran Hingga Surat Daftar Hitam
"Jadi harus dipersiapkan, jangan makan gratisnya, siapkan rakyat, peternak, supaya sehat supaya menumbuhkan pendapatan, peternakan tumbuh, makan sehat baik," jelas Cak Imin.
Menurutnya Prabowo-Gibran baik timnya hanya gembor-gembor soal program makan siang dan susu gratis, pada akhirnya akan ketergantungan dengan impor.
"Kalau sekarang susu butuhnya satu juta liter, yang tersedia hanya 300 liter, bagaimana kalau nggak impor?" ucap Cak Imin.
Berita Terkait
-
Prabowo-Gibran Pastikan Bakal Libatkan Produsen Susu Lokal untuk Program Susu Gratis
-
Usai Seharian Kampanye, Ganjar-Mahfud Bakal Sering-sering Live TikTok di Malam Hari
-
Minta Sanksi Gibran Soal Pelanggaran CFD Segera Diputuskan, PDIP: Jangan Mau Ditekan
-
Potensi Sanksi untuk Gibran yang Bagi-bagi Susu Saat CFD: Teguran Hingga Surat Daftar Hitam
-
Kawal Pemenangan Pilpres 2024, Ini 4 Aplikasi Anyar yang Diluncurkan TPN Ganjar-Mahfud
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah