Suara.com - Seorang bocah SMP nekat melakukan aksi pencabulan terhadap anak perempuan yang masih berusia enam tahun.
Aksi tersebut dilakukan disebuah kebun milik warga yang berbatasan dengan kali Cipinang di Jalan Bulak Ringin RT 06/RW 03 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim) pada Selasa (23/1/2024) kemarin.
Pantauan Suara.com, kebun lokasi terjadinya pelecehan tersebut tidak bisa diakses oleh umum, baik pejalan kaki atau kendaraan, lantaran berada di belakang rumah warga.
Berdasarkan keterangan pemilik tanah, Mariam (65), kebon tersebut memang tidak bisa diakses oleh umum. Namun bagi sebagian besar bocah di perkampungan tersebut, kebonnya sering dimampiri lantaran berbatasan dengan kali.
"Jadi kalau anak-anak itu biasanya sering nyari ikan di kali. Kan ini berbatasan langsung dengan kali," katanya.
Pelaku pencabulan memang dikenal sebagai bocah yang sering menyerok ikan di kali. Biasanya, ia menangkap ikan sendirian.
"Nyari ikan sendirian, suami saya kadang suka ngeliatin," ucap Mariam.
Selain itu, Mariam juga mengenal pelaku sebagai sosok yang sopan, lantaran suka bertegur sapa dengannya setiap kali mencari ikan.
"Kadang kalau lagi lewat terus papasan dia tuh negor," ungkapnya.
Baca Juga: Siswa SMP di Ciracas Jaktim Diduga Cabuli Anak TK di Pinggir Kali, Videonya Viral!
Mariam sendiri kaget ketika peristiwa itu terjadi. Ia sama sekali tak menyangka, bocah yang dikenalnya sopan sampai hati melakukan perbuatan mesum seperti itu.
"Anaknya sopan, ga nyangka begitu. Saya juga kaget," tegasnya.
Mariam mengatakan, sejak dulu, pelaku selalu mencari ikan sendirian. Ia tidak pernah berinteraksi dengan korban. Namun entah bagaimana mereka bertemu hingga akhirnya peristiwa tidak senonoh itu terjadi.
Sebelumnya diketahui, korban merupakan warga RT 06/ RW 03 Ciracas. Sementara pelaku tinggal di Tipar Depok. Jaraknya hanya dipisahkan oleh aliran kali, dan dapat terhubung nenggunakan jembatan.
"Nggak tahu mereka temenan apa nggak. Nggak tahu sering main apa nggak, tapi baru kemarin lihat mereka bareng. Biasanya (pelaku) sendirian di sini,” jelasnya.
Sehabis Hujan
Mariam mengatakan, peristiwa asusila itu terjadi setelah hujan melanda di wilayah tersebut sekitar jam 16.00 WIB. Saat itu, kondisi seberang kebun mereka yang merupakan jalan umum, sepi warga yang nongkrong. Disaat itu pula peristiwa asusila itu terjadi.
Mariam memang tidak melihat secara langsung. Orang yang melihatnya secara langsung, yakni keponakannya yang sedang hamil.
Keponakan Mariam saat itu sedang berada di atas rumahnya. Saat melihat peristiwa itu, ia langsung syok hingga tidak bisa berbuat apapun.
"Mau ngomong atau teriak aja susah. Mau turun ke bawah apalagi, karena kondisinya memang sedang hamil," katanya.
Namun keponakan Mariam saat itu berinisiatif untuk merekam kejadian itu, dengan harapan dengan rekaman videonya bisa menjadi bukti.
"Karena pas kejadian itu, nggak begitu jelas juga pelakunya itu siapa, kan kehalang pohon. Makanya divideoin, pas balik badan baru tuh ketahuan pelakunya," ungkapnya.
Lapor Ketua RT
Atas temuannya, keponakan Mariam langsung melaporkannya ke Ketua RT. Ketua RT pun pangsung menindaklanjutinya. Orangtua korban kemudian mendatangi ketua RT setempat dengan harapan ada ganjaran setimpal atas perbuatan yang telah menimpa putrinya.
Sementara itu, Ketua RT 06/RW 03 Cibubur, Sumarsono (63) mengatakan, orang tua korban mendatangi rumahnya sekira pukul 19.30 WIB. Mereka kemudian menuju rumah pelaku, dan bertemu orang tua pelaku. Namun saat itu pelaku sedang tidak berada di rumah.
Tak lama berselang, datang pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur. Pelaku kemudian pulang ke rumah usai ditelepon oleh ibunya. Kemudian pelaku dan korban serta para keluarga termasuk Sumarsono dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur
"Karena itu pelanggaran asusila yang harus diselesaikan secara hukum supaya tidak terjadi kembali hal-hal yang menimpa warga saya," ucap Sumarsono.
Dari informasi yang diterima Sumarsono, saat ini bocah lelaki ini masih dilakukan pemeriksaan di Polres Jaktim.
"Saya pulang subuh tadi. Informasi terakhir pelaku masih di Polres, belum ada keluarga korban atau pelaku yang datang lagi kemari," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat
-
Terima Aduan Ojol, Pimpinan BAM DPR Minta Aplikator Hapus Asuransi yang Merugikan
-
Sri Mulyani Pergi Karena Kesal Karena Pertahanan Negara Jebol Dan Rumahnya Dijarah? Ini Kata Pakar
-
Siapa Charlie Kirk: Loyalis Donald Trump yang Tewas Ditembak saat Acara Kampus
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!