Suara.com - Pembahasan seputar pasca debat cawapres Pilpres 2024 yang berlangsung akhir pekan lalu masih jadi topik di publik. Sorotan tentu saja terarah kepada cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Gestur dan pernyataan-pernyataan Gibran masih jadi sorotan. Menurut pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona, penampilan Gibran menjadi antiklimaks sekaligus antitesis bagi Gibran yang selama ini dipersonifikasi Jokowi.
Menurut Mikhael Bataona, debat cawapres kemarin membuat Gibran ditilik dari kajian akademik justru menghilangkan personifikasi Jokowi yang selama ini melekat kepada dirinya.
Baca Juga:
- Mengingat Lagi Saat Megawati Kritik Anies Gegara Formula E hingga Sebut Jakarta Amburadul
- Desak Anies di Yogya Tercoreng Gegara Sosok Satu Ini, Najwa Shihab Sampai Ikut Terseret
- Ditanya Dokter Tirta Contekan Saat Debat, Cak Imin Jawab Bulkonah: Cheat GTA?
- Siang Dikunjungi Gibran, Ganjar Pranowo Malam-malam Datangi PT Sritex Sukoharjo, Ogah Kalah?
Mikhael Bataona jelaskan bahwa atraksi, gimik Gibran kepada dua paslon lain melunturkan citra dan personifikasi karakter Jokowi. Gibran kata Bataona sama sekali tidak tunjukkan jatidiri Jokowi yang punya filosofi hidup, Lamun siro sekti ojo mateni, yang artinya meskipun kamu sakti jangan suka menjatuhkan.
"Dari sana ia sedang melawan filosofi hidup ayahnya, yaitu, meskipun kamu sakti, janganlah suka menjatuhkan. Hal ini terjadi karena bagi publik, sebagai anak Jokowi, Gibran tidak bisa melepaskan diri dari karakter dan jatidiri ayahnya yang punya filosofi hidup, meski dirinya punya kekuasaan dan kesaktian, ia tidak akan menjatuhkan orang lain," jelasnya.
Gibran dijelaskan oleh Bataona justru menyerang dengan nuansa merendahkan Mahfud Md juga Muhaimin. Hal yang oleh publik dinilai kurang elok dan jauh dari standar etis juga berkaitan dengan tuduhan Gibran kepada Muhaimin.
Menyerang pribadi atau ad homminem, tidak diperbolehkan dalam debat. Faktanya, berkali-kali publik menilai bahwa Gibran seolah-olah merendahkan dua pasangan calon yang lain. Artinya dia justru menjadi antitesis dari ajaran dan filosofi hidup ayahnya, kata Mikhael Bataona.
Lebih lanjut kata Bataona, kondisi ini bisa merugikan elektabilitas paslon 02 di mata publik.
Baca Juga: Gibran Ganti Foto Profil Twitter, Begini Respons Savage Warganet
"Karena debat ini disaksikan secara telanjang oleh publik maka bisa dikatakan bahwa Gibran dan timnya gagal memaksimalkan debat semalam untuk menaikkan elektabilitas Prabowo-Gibran yang mulai stagnan alias mandek," ungkapnya.
"Jadi inilah kesalahan strategi Tim Prabowo-Gibran yang tidak menasehati Gibran untuk tampil elegan dan boleh menyerang tapi menyerang ide dan gagasan, bukan merendahkan dan menyerang pribadi lawan debat," tambahnya.
Kata Bataona, apa yang dilakukan Gibran memang akan mempertebal basis pemilih para pendukung 02, namun justru gagal menggaet pemilih baru dari ceruk pemilih mengambang yang masih cukup besar. [Antara]
Berita Terkait
-
Strategi Ampuh Anies: Perubahan Butuh Kerja Keras, Ajak 40 Rumah Pilih AMIN
-
Debat Kelima Pilpres 2024 Kapan Digelar? Ini Jadwal, Tema dan Jam Tayangnya
-
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Pandji Pragiwaksono: Bapak Lagi Dukung Siapa?
-
Mahfud MD Dapat Gelar Batin Perkasa Saibani Niti Hukum dari Kerajaan Adat Kepaksian Pernong Lampung
-
Anies Baswedan: Beberapa Kali Saya Berkunjung ke Ranah Minang, Ungkapan Perubahan Selalu Digaungkan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?