Suara.com - Puteri Presiden Abdurrahman Wahid, Zannuba Hariffah Hafsoh atau dikenal Yenni Wahid menandaskan netralitas Nahdlatul Ulama (NU) sangat dibutuhkan saat ini karena NU merupakan organisasi terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Sehingga NU itu bisa menjadi kekuatan yang menyatukan bangsa ini, terutama ketika nanti ada permasalahan berkaitan dengan pilpres.
Hal itu diungkapkan oleh Yenny ketika tiba dalam Halaqah Kebangsaan Peringatan Hari Lahir (Harlah) NU ke 101 di Pondok Pesantren Al Munnawir Krapyak Kapanewon Sewon Kabupaten Bantul, Senin (29/1/2024). yenny sendiri bersama ibundanya, Hj Sinta Nuriyah
Yenny Wahid mengatakan hari ini adalah acara harlah ke-101 NU dan juga halaqah NU. Dia tentunya berharap bahwa NU bisa menjadi organisasi yang besar. Dan NU sebagai ormas Islam terbesar di dunia itu bisa menjadi kekuatan yang menyatukan bangsa ini.
"NU bisa menyatukan bangsa ini terutama ketika nanti ada permasalahan berkaitan dengan pilpres," ujar dia.
Oleh karena itu, Yenny menandaskan netralitas NU sangat diperlukan. Karena NU ini usianya jauh lebih tua dari Republik Indonesia sehingga kehadirannya betul-betul dibutuhkan untuk menjaga suhu di masyarakat agar tetap utuh, damai dan aman.
"Jadi berharap NU bisa menjaga netralitasnya, para kiai-kiai terjaga marwah dan kehormatannya dengan cara menjadi pengayom semua paslon itu yang kita harapkan,"tambahnya.
Berkaitan dengan usulan Musyawarah Besar yang diusulkan Nahdliyin Nusantara, Yenny mengaku sangat setuju dengan semangat yang dibawa oleh Nahdliyin Nusantara. Di mana mereka mengingatkan semua tokoh-tokoh NU yang ada di struktur selalu berkhidmat pada jam'iyah dan jemaah.
Yenny menegaskan jika organisasi harus dijaga netralitasnya. Dan tidak boleh dipakai sebagai alat konsolidasi politik. Karena sekali lagi NU organisasi yang umurnya sudah sangat tua dan dari dulu independen, mandiri dan tidak tergantung pada siapapun.
Kontributor : Julianto
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Tahap Awal Sampai Yogyakarta, Diklaim Lebih Baik dari KCJB
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?