Suara.com - Nasib pilu masih dirasakan Warga Kampung Susun Bayam (KSB) Jakarta Utara (Jakut). Musababnya, mereka tidak bisa merasakan air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya.
Bahkan untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci, dan kakus mereka harus menyuling air tanah yang cukup keruh menggunakan alat seadanya. Warga membuat filterisasi manual menggunakan ijuk dan krikil untuk untuk menyuling air yang keruh.
Ketua Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) Muhammad Furqon mengatakan, meski telah melewati proses penyulingan namun air tersebut ternyata masih mengandung bakteri sehingga tak jarang warga di sana mengalami gatal-gatal.
"Nggak sedikit, yang tadinya kakinya mulus. Sekarang jadi banyak koreng karena gatal pakai air situ," ucapnya kepada Suara.com melalui sambungan telepon, Senin (29/1/2024).
Warga sendiri mulai merangsek masuk ke dalam Rusun Kampung Bayam sejak 13 Maret lalu. Namun mereka hanya berada di aula rusun tersebut.
"Pas kami masuk, listrik dan air masih nyala. Kami masih sempet charger HP juga saat itu,” katanya.
Namun tak berselang lama, tepatnya pada malam hari, air dan listrik di sana pun diputus pihak pengelola, dalam hal ini adalah PT Jakarta Propertindo (JakPro).
Sejak hal itu, warga mulai menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
"Buat bensinnya setiap hari kita patungan," ucapnya.
Desak Masuk Hunian
Warga KSB, kata Furqon, mulanya hanya bertahan di aula, Rusun Bayam. Tidak ada warga yang masuk ke dalam unit hunian.
Namun, berjalannya waktu banyak membuat warga tidak tahan. Anak-anak dan para lansia pun banyak yang sakit akibat hanya tidur di aula.
“Kami akhirnya sebagai kepala keluarga cari cara untuk bisa hidup lebih layak,” kata Furqon.
Di saat itu, Furqon mengaku, ada hunian yang tidak terlunci. Hunian tersebut berada di lantai dua Rusun Bayam.
Setelah dicek satu persatu ternyata banyak kamar hunian yang saat itu tidak terkunci. Hal itu dimanfaatkan oleh oara warga untuk tinggal di dalamnya.
Berita Terkait
-
Unggah Video Anies Bela Warga Kampung Bayam, Geisz Chalifah: Pemimpin yang Tulus Menjaga Warganya
-
Sahroni Kecewa Heru Budi Mau Bangun Rusun Baru untuk Warga Eks Kampung Bayam
-
Heru Budi Mau Bangun Rusun untuk Warga Eks Kampung Bayam, Gilbert PDIP: Masalah Warisan Anies Jadi Bertele-tele
-
Sempat Irit Biara soal Nasib Warga Eks Kampung Bayam, Heru Budi: Saya Lagi Berpikir
-
Anies Tuding Pemprov DKI Zalim ke Warga Kampung Bayam: Negara Harus Welas Asih
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran