Suara.com - Politisi PDIP Adian Napitupulu beberapa waktu lalu sempat mengungkap soal permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuat ia harus menolak.
Permintaan Jokowi itu ialah agar Adian tidak mengenakan jaket kulit yang selama ini menjadi ciri khasnya. Hal itu diungkap Adian saat jadi bintang tamu di kanal Youtube Zulfan Lindang Unpacking.
Adian terpaksa menolak permintaan Jokowi itu karena merasa dirinya tidak menjadi lebih tampan saat mengenakan pakaian lain seperti batik misalnya.
Baca Juga:
- Selvi Ananda dan Gibran Makan Sepiring Berdua: Duduknya Mantu Jokowi Anggun Banget
- Viral SBY Makan Mie Instan, Auranya Curi Perhatian: Ditinggal Ibu Ani, Seperti Tak Semangat
- Gibran Belum Move On Kirab Kebangsaan di Semarang, Publik: Jateng Tetap Banteng
- Alam Ganjar Jadi Sorotan Publik Saat Makan Pekmpek di Pasar Tradisional: Keluarganya Aktif Semua Ya Bun...
"Waktu itu presiden meminta saya datang sendirian ke Istana. Setelah mengobrol segala macam, lalu dia bilang, Mas Adian bisa tidak, gak pakai jaket kulit lagi," kata Adian menirukan permintaan Jokowi seperti dikutip, Selasa (30/1).
Nah permintaan dari Jokowi itu sontak saja membuat Adian menolaknya. Bukan tanpa alasan Adian harus menolak permintaan Jokowi tersebut.
"Nah ini persoalan kita bapak Presiden. Saya pernah beli batik, saya pernah beli jas dan dasi. Ketika saya ngaca, saya kecewa. Saya tidak menjadi lebih tampan dari pakaian itu," jelas Adian dengan percaya diri.
Lebih lanjut, Adian mengatakan bahwa saat kita melihat iklan jas atau dasi begitu keren, namun saat coba kita beli dan dipakai ternyata tidak keren.
"Itukan mukul ke dalam yah bang dan itu saya sampaikan ke bapak Presiden" lanjut Adian.
"Jadi maaf bapak presiden, untuk hal ini saya tidak bisa memenuhi permintaan bapak. Lalu dia tawar lagi oke Mas Adian bisas pakai jaket tapi jangan kulit, tidak bisa bapak presiden," jelas Adian.
Adian Napitupulu memang salah satu politikus yang identik dengan jaket kulit.
Adian lahir di Manado pada tanggal 9 Januari 1971, ia merupakan anak dari pasangan Ishak Parluhutan Napitupulu dan Soeparti Esther.
Ayahnya merupakan seorang pegawai negeri sipil di Kejaksaan Republik Indonesia, Ishak pernah menjadi Kepala Kejaksaan Negeri di sejumlah kota, di antaranya di Kotamobagu, Barabai, dan Kupang.
Saat masih berstatus mahasiswa Universitas Kristen Indonesia, Adian mengambil jurusan hukum, Adian mendaftarkan diri sebagai anggota GMKI, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia pada 1992 dan mendirikan kelompok diskusi ProDeo pada 1994.
Berita Terkait
-
Aksi Raffi Ahmad Bersimpuh di Hadapan Presiden Jokowi dan Prabowo Disorot Publik: Cocok Buat Mentri Pariwisata
-
Jokowi Jadi Kiper, Anies Baswedan: Kiper Itu Kalau Tim Kalah Dihujat, Menang Jarang Dipuji
-
Sehati dengan AMIN, PKS Konsisten Tolak Omnibus Law: Banyak Rugikan Pekerja!
-
Biodata Adian Napitupulu, Edit Foto Baliho Caleg Kebangetan sampai Bikin Pangling
-
Senyaman Harley-Davidson Seharga 3 Honda BeAT, Ini Tunggangan Klasik Adian Napitupulu
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di SMAN 72, Catatan Pelaku Turut Disita