Tak pernah pula terlintas ia akan menyukai museum. “Mungkin karena sejarah ini berkaitan dengan saya, saya sangat berminat ke situ. Sekarang saya dituntut untuk membaca tentang sejarah saya, leluhur saya.”
Ia menganggapnya sebagai kisah lucu dalam hidup, “Tidak terpikirkan, tapi ternyata terarah.”
Tertempa Pengalaman
Pengalaman membuahkan kegigihan pada sosok ibu dua anak ini, seperti terlihat pada upayanya merevitalisasi museum keraton. “Yang pasti lebih mudah membangun perusahaan dari nol daripada memajukan sesuatu yang sudah berjalan tiga puluh tahun. Sangat susah mengubah cara orang bekerja dan mindset-nya.” Namun menurutnya yang terpenting adalah memberi contoh hingga mereka paham.
Sesuai keinginan Ngarsa Dalem, museum keraton diharapkan menjangkau kaum milenial dan pelajar sehingga mereka tertarik belajar sejarah.
“Jadi saya mengimplementasikan teknologi di dalam museum.”
Ia mengakui ini membutuhkan waktu karena harus mengubah kebiasaan lama.
Buah lainnya adalah keuletan dalam mengelola bisnis. Bidang wirausaha ia pilih secara sadar karena sebagai anggota keluarga keraton waktunya dituntut fleksibel untuk menghadiri upacara-upacara keraton.
Sama seperti pengusaha pada umumnya, Gusti Bendara mengawali bisnis dari nol, mulai dari berjualan batik dari pameran ke pameran. Ia mengalami jatuh bangun dan beberapa usaha yang dibangunnya gagal.
Baca Juga: Putri Bungsu Sultan Hamengkubuwono X Naik Becak, Benar-Benar Definisi 'The Real Sultan'
Namun, kini ia memetik sukses dari bisnis di bidang skincare, tempat wisata, dan merchandise.
Manajemen yang baik harus ia terapkan agar ia bisa membagi waktu antara keraton, keluarga, bisnis, dan organisasi. Apalagi karena ia lebih banyak berada di Jakarta bersama suaminya yang bekerja sebagai ASN di kota tersebut.
“Ada beberapa usaha saya yang hanya saya pantau, saya plotkan orang kepercayaan saya di situ, saya memantau secara berkala.”
Bila ada sisa waktu ia lebih suka menghabiskannya di rumah, bermain bersama anak-anak. Ia mengaku lebih condong sebagai orang rumahan.
Rumah Kebudayaan
Hidup lekat dengan tradisi sejak belia, GKR Bendara tak serta merta menyadari keistimewaan yang dimilikinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami