Suara.com - Ketua umum PSI Kaesang Pangarep unggah momen dirinya bersama sang ayah yang juga Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan para kader PSI. Terdapat 8 foto yang diunggah Kaesang di akun Instagram miliknya @kaesanggp.
"Bapak Presiden bersama PSI," tulis caption pada foto pertama, seperti dikutip Selasa (6/2). Selanjutnya ada dua foto yang memperlihatkan ayah dan anak, Jokowi serta Kaesang saling senyum.
"Terima kasih bapak Presiden @jokowi atas wejangan dan dukungannya untuk @psi_id," tulis Kaesang di unggahan foto tersebut.
Di foto, tampak Presiden Jokowi kenakan kaos lengan panjang warna biru dongker. Sementara Kaesang dan kader PSI lainnya mengenakan jaket warna merah.
Terlihat di unggahan foto itu, Presiden Jokowi tampak akrab dengan sejumlah kader PSI. Ia tampak berdiskusi dan lemparkan senyum.
Sontak saja unggahan Kaesang bareng ayah dan kader PSI ini menuai banyak komentar miring dari para pengguna Instagram.
"Pak Presiden dah cuti??" tanya akun @dani***
"Kaka tertua dan Kaka ipar ga di ajak sekalian mas..." tulis akun @lati***, "Pamannya gak diajak sekalian??" timpal akun lainnya.
Kaesang Pangarep menyebut pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo di Bandung, Sabtu (3/2), menghasilkan banyak arahan bersifat rahasia.
Baca Juga: Ketua KPU Terbukti Langgar Etik, Status Pendaftaran Prabowo-Gibran Di Pilpres 2024 Disebut Tetap Sah
"Banyak sekali, arahan banyak, tetapi itu rahasia," kata Kaesang seperti dikutip dari Antara.
Dalam pertemuan tersebut, Kaesang mengatakan yang pasti Presiden Jokowi memberikan dukungannya terhadap PSI, terutama dalam meraih kursi DPR RI.
"Yang pasti beliau mendukung kami untuk bisa masuk ke Senayan pada Pemilu 2024," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menanggapi soal pertemuan Kaesang dan Jokowi dengan mengatakan sah untuk membuat target asalkan menghindari kecurangan.
Menyinggung soal komentar tersebut, Kaesang tak ingin ambil pusing. Dia justru meminta agar melihat langsung hasil pemilu pada tanggal 14 Februari mendatang.
"Kami cuma partai seulik, gitu bukan apa-apa, tetapi balik lagi kami buktikan pada tanggal 14 Februari 2024," ujarnya.
Berita Terkait
-
Ketua KPU Terbukti Langgar Etik, Status Pendaftaran Prabowo-Gibran Di Pilpres 2024 Disebut Tetap Sah
-
TPN Sebut Prabowo Tak Paham Beda Stunting Dengan Gizi Buruk: Jangan Dicampuraduk Saat Kampanye
-
Mahfud MD: Ada Operasi Menekan Rektor-Rektor Agar Nyatakan Pemerintahan Jokowi Baik
-
Bela Jokowi Ramai Dikritik Sivitas Akademika, TKN: Banyak Juga yang Beri Respons Positif
-
Detik-detik Kantor KontraS Digeruduk Puluhan Orang karena Dituding Provokator Isu Pemakzulan Jokowi
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Ria Ricis dan Selebriti Pandu Shopee Live Superstar, Jumlah Produk Terjual Naik Hingga 16 Kali
-
5 Kali Sufmi Dasco Pasang Badan Bela Rakyat Kecil di Tahun 2025
-
Kelola Sendiri Sampah MBG, SPPG Mutiara Keraton Solo di Bogor Klaim Untung hingga 1.000 Persen
-
Di Hadapan Kepala Daerah, Prabowo Ingin Kelapa Sawit Jamah Tanah Papua, Apa Alasannya?
-
Komnas Perempuan: Situasi HAM di Papua Bukan Membaik, Justru Makin Memburuk
-
Jaksa Agung: KUHP-KUHAP Baru Akan Ubah Wajah Hukum dari Warisan Kolonial
-
15 WN China Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang: 5 Fakta dan Kondisi Terkini
-
LBH: Operasi Militer di Papua Ilegal dan Terstruktur Sistematis Sejak 1961
-
YLBHI: Kekuasan Polri di Ranah Sipil Mirip ABRI Zaman Orde Baru
-
Antisipasi Angin Kencang, Pramono Instruksikan Pangkas Pohon Tua di Jakarta