Suara.com - Aktor Fedi Nuril berhasil mencuri perhatian para penghuni linimasa X beberapa hari belakangan lewat cuitannya mengenai Pilpres 2024.
Secara mengejutkan, Fedi Nuril tiba-tiba mengeluarkan pernyataan tidak akan mendukung paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Alasan Fedi Nuril tidak mau memilih Prabowo-Gibran simpel. Ia tidak ingin memiliki Presiden seorang penculik aktivis 98.
Baca Juga:
Bongkar Kemelut Pilgub DKI 2012, Ahok: Jokowi Tak Pernah Mau Saya Jadi Wakilnya
Yakin Rektor Tak Dipaksa Bikin Video Apresiasi ke Jokowi, Eks KSAD Dudung Malah Curiga Hal Ini
Cuitan Fedi Nuril ini menimbulkan pro kontra di kalangan netizen Twitterland. Beberapa kali aktor yang bermain di Film Ayat Ayat Cinta ini silang pendapat dengan sejumlah pendukung 02.
Kali ini Fedi Nuril kembali terlibat adu argumen dengan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) asal Bali bernama Dedy Nur.
Dedy menanggapi cuitan Fedi Nuril mengenai penyebab isu penculikan aktivis 98 ini selalu muncul setiap 5 tahun sekali atau saat momen Pilpres.
Baca Juga: Prabowo Subianto: Berikan Kami Kekuatan Memberi Rumah untuk yang Belum Punya
"Kenapa isu penculikan “terkesan”diangkat tiap 5 tahun? Karena si pelaku penculikan masih nyapres lagi. Dari 2007 sampai sekarang “Aksi Kamisan” masih dilakukan tiap Kamis di depan Istana Negara," ujar Fedi.
Dedy Nur menanggapi cuitan Fedi ini dengan mengatakan, bahwa UUD 45 memberikan kesempatan yang sama pada seluruh warga negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, termasuk Prabowo.
Mengenai isu penculikan, menurut Dedy Nur ini adlah bahan gorengan menarik karena tidak ada isu lain yang bisa menjatuhkan Prabowo.
"Kalau soal demo kamisan itu juga hak berdemokrasi yang juga dijamin oleh UUD 45, bahwa setiap orang bebas berkumpul dan mengeluarkan pendapat secara terbuka dan bebas. Silahkan kembali bikin issue 5 Tahunan," ujar Dedy Nur.
Fedi Nuril membalas argumen Dedy Nur dengan mengunggah foto Bohong Award dengan kategori terlebay yang diberikan PSI terhadap Prabowo Subianto
"Terakhir. Salam buat teman2 PSI. Dapet salam dari Bohong Award. Silakan tengkurap di atas meja kalau masih punya malu," kata Fedi Nuril.
Berita Terkait
-
Prabowo Subianto: Berikan Kami Kekuatan Memberi Rumah untuk yang Belum Punya
-
Ikut Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Benda yang Ada di Kepala Desta Curi Perhatian
-
Ikut Pungut Sampah di GBK Pasca Pesta Rakyat Prabowo-Gibran, Nagita Slavina Malah Banjir Nyinyiran
-
Momen Anies Baswedan dan Cak Imin Pelukan Bikin Merinding: Kita Butuh Perubahan
-
Ingat! Ini Tiga Janji Ganjar-Mahfud Di Hari Terakhir Kampanye
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana