Suara.com - Komedian Komeng tengah viral usai namanya masuk dalam surat suara sebagai anggota DPD Jawa Barat. Namun siapa sangka, ia justru mengantongi suara terbanyak dibanding caleg lainnya dan selangkah lagi jadi senator masa bakti 2024-2029.
Bukan Komeng namanya kalau tidak bercanda meski di momen ia tengah diwawancarai. Hal itu juga yang ditunjukkan Komeng saat diwawancarai Kompas TV.
Meski materi pertanyaan tergolong cukup berat, Komeng dengan lugas menjawabnya disertai dengan lawakan di tiap jawabannya. Salah satunya soal modal kampanye Komeng di Pemilu 2024.
"Mas Komeng ini yang juga menjadi perhatian juga adalah, mas Komeng trending topic di sosial media X, terus bisa dikatakan juga maju tanpa partai, tidak kampanye gede-gedean, atau bisa dikatakan dengan modal yang sederhana. Anda bisa komentar apa terkait hal ini?" tanya host, seperti dikutip Kamis (15/2).
Awalnya pria dengan nama asli Alfiansyah Bustami itu menjawab dengan lugas. Ia mengatakan bahwa hal itu ia lakukan untuk memberikan pendidikan politik kepada publik bahwa sebenarnya dalam politik tak melulu harus gunakan modal besar.
"Memang itu yang saya beritahukan kepada masyarakat, katanya politik itu mahal, ternyata nggak," jawab Komeng.
Komeng lanjut menyinggung istilah tiga tas di dunia politik yakni popularitas, elektabilitas, dan isi tas. Nah, di sini Komeng mulai melawak dengan menyebut harga tunjang di rumah makan Padang.
"Dan sedangkan tas saya isinya kosong. Jadi saya tidak menggunakan itu. Maksud saya mau kasih tahu, ya bisalah dengan cara sederhana. Karena sesederhananya sederhana itu mahal kalau saya lihat. Tunjang aja udah berapa di sana, belum ati empela," kata Komeng yang membuat host tertawa.
Komeng kemudian menjawab soal visi misinya kelak menjadi anggota DPD yakni membuat budaya Indonesia makin dikenal negara lain.
Baca Juga: Telusuri Kecurangan Pemilu Dalam Pemenangan Paslon 02, Kubu Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Khusus
Komeng mengungkpkan bahwa dirinya ingin fokus pada pengembangan kebudayaan Indonesia. Ia mencontohkan bagaimana Korsel melakukan ekspensi budaya ke negara lain.
Melihat fenomena Korea Pop yang begitu menjamur di sejumlah negara seperti di Indonesia, Komeng ternyata memiliki keinginan hal sama untuk negara ini.
Menurut Komeng, jika Korea bisa berekspansi lewat drama hingga musik, mengapa Indonesia tidak bisa dengan budaya tetapi berbalut komedi.
"Saya bikin konsep gimana caranya kita bisa menjajah negara lewat budaya. Kan selama ini kita di jajah oleh Korea ya, dengan drakor, dengan apanya pun sampai ke makanannya," ungkap Komeng.
Berita Terkait
-
Telusuri Kecurangan Pemilu Dalam Pemenangan Paslon 02, Kubu Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Khusus
-
Ngamuk hanya Dapat 3 Suara, Suami Caleg di Jambi Hajar Ketua RT dan KPPS hingga Patah Tulang
-
Komeng Jengkel Budaya Asing Menjamur: Bisa Gak Budaya Kita Jajah Negara Lain?
-
Riwayat Pendidikan Komeng Menjanjikan? Hasil Suara Unggul Dibanding Calon DPD Jabar yang Lain
-
Kubu AMIN Klaim Temukan Benang Merah Pelanggaran Pemilu 2024 Jelang Pencoblosan
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh