Suara.com - Kasus dugaan penganiayaan dialami anggota KPPS di Kota Jambi saat Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024) kemarin. Alasannya, suami salah satu anggota caleg mengamuk karena istrinya hanya mendapat 3 suara saat pemungutan suara.
Melansir akun Twitter atau X @Pai_C1, Kamis (15/2/2024) kejadian tersebut terjadi di RT 31, Kelurahan Payolebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Saat pemungutan suara, caleg dari partai PKN hanya meraih tiga suara dari sekian banyak pemilih yang datang ke TPS.
"Rugi besar-besaran bolo. Tidak terima hanya dapat tiga suara, suami caleg dari Partai PKN ngamuk," tulis caption foto yang dibagikan akun tersebut.
Baca Juga:
Fotonya di Surat Suara Viral, Ini Alasan Komeng Pakai Pose Nyeleneh
Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto Dikabarkan Rujuk, Ini Tata Cara dan Syarat Rujuk dalam Islam
"Bawa massa 8 orang dan ribut dengan ketua RT. KPPS melerai, langsung kena pukul dengan kayu hingga tangannya patah," tambahnya.
Suami caleg berinisial RM melukai anggota KPPS bernama Hariyanto yang bertugas di TPS 23 nomor 7.
Tak hanya itu, Ketua RT yang ikut dihajar pelaku mengalami luka di kepala hingga mendapat 30 jahitan.
Meski begitu, kasus ini masih berjalan untuk diselidiki. Belum ada pernyataan dari pihak berwenang yakni kepolisian. Namun dari KPU Jambi mengaku akan membahas insiden ini untuk memberikan bantuan bagi anggota KPPS yang jadi korban.
Seperti diketahui, penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah terlaksana, hingga Kamis malam, penghitungan suara baik Pileg dan Pilpres masih berjalan.
Hasil real count dari KPU RI juga masih berjalan hingga saat ini. Tak hanya itu beberapa orang juga ikut memantau hasil penghitungan untuk mencegah adanya kecurangan.
Berita Terkait
-
Tokoh Senior PPP Bongkar Kelompok 'Lima Serangkai' di Balik Kudeta Suharso Monoarfa
-
Heboh Pasangan Sejenis Siksa Anak, Terkuak Sadisnya 'Ayah Juna': Korban Dibacok hingga Tulang Patah!
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Fakta Mengerikan Polisi Aniaya Warga di NTT, 4 Oknum Ditetapkan Jadi Tersangka
-
Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!