Suara.com - Pidato Prabowo Subianto saat menjadi Pangkostrad 25 tahun lalu kembali viral di media sosial. Setelah diunggah ulang oleh Fadli Zon di Youtube.
Saat itu, Prabowo Subianto hadir di kantor Fadli Zon merayakan syukuran sebagai Panglima Kostrad. Tampak hadir sejumlah tokoh seperti Amin Rais, Aburizal Bakrie, dan Muhdi.
Prabowo yang memakai baju safari diberi kesempatan berbicara menceritakan sejumlah perjalan hidupnya sebelum menjabat sebagai pangkostrad.
"Semakin naik (jabatan) semakin berat saya rasakan,"
Prabowo menyebut adagium di militer yang menyebutkan bahwa seorang komandan bertanggung jawab atas segala yang dibuat dan tidak dibuat anak buah adalah tanggung jawab komandan.
Sehingga waktu naik jabatan dan bertemu komandan jenderal, Prabowo berdoa.
"Ya Tuhan berilah saya kekuatan, apakah saya mampu memimpin pasukan ini dengan baik dan sebaik-baiknya," kata Prabowo.
Satu bulan setelah menjabat, terjadi peristiwa yang sangat berat di Papua. Menjadi perhatian dunia internasional. Peristiwa penyanderaan di mapenduma.
Para peneliti Ekspedisi Lorentz disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) kelompok Kelly Kwalik di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya.
Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo Sunat Anggaran Subsidi? Erick Thohir: Dananya Bisa Dicari
129 hari penyanderaan di tengah belantara hutan Papua. Dari 26 sandera, tujuh orang di antaranya adalah warga negara asing. Empat orang Inggris, dua Belanda dan seorang warga negara Jerman.
"Alat-alat Indonesia kurang, helikopter kita kurang," kata Prabowo.
Karena kasus penyanderaan itu, kehormatan Kopassus, kehormatan TNI dan bangsa Indonesia dipertaruhkan.
Banyak korban termasuk anak buah Prabowo saat proses evakuasi sandera.
"Saya menyampaikan kepada pimpinan apabila dalam tiga hari sandera tidak selamat, atau tidak ketemu saya akan letakan jabatan," kata Prabowo yang saat menjadi komandan Satgas yang melakukan penyerbuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
Terkini
-
Celana Dalam Pink Jadi Saksi Aksi Bejat Guru SMK di Batang, Ancam dan Rayu Siswi Sejak Awal Tahun
-
Soal Prabowo Lantik Menkopolkam dan Menpora Baru Besok, Anak Buahnya Bilang Begini!
-
Respons Usulan Menteri Pigai Soal Lapangan Khusus Demo di DPR, Komisi XIII: Perlu Kajian Lanjut
-
Sebelum Ditusuk, PSK di Sidrap Sempat Gigit Tangan Pelaku dan Teriak Minta Tolong
-
Kabinet Merah Putih Masih Pincang, Besok Prabowo Lantik Menko Polkam dan Menpora Baru?
-
Bakal Tersangka usai Didepak Prabowo? Mahfud MD Ungkap 2 Opsi Seret Budi Arie di Kasus Judol
-
Serangan Balik KPK! Bongkar Aliran Dana Rp 108 Miliar ke Perusahaan Rudy Tanoe
-
Komisi II DPR Kritik Keras Keputusan KPU Jadikan Ijazah Capres Informasi Rahasia
-
Skandal Kuota Haji: KPK Ungkap Jual Beli Kuota Khusus Antar Biro Travel, Negara Boncos Rp1 Triliun
-
Selain Ijazah, Laporan Harta Kekayaan LHKPN Capres dan Cawapres juga Dirahasiakan KPU