Suara.com - Komika Pandji Pragiwaksono berikan komentar pedas kepada salah satu Presiden Jokowi yang juga ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.
Pandji yang hadir sebagai bintang tamu Youtube Kemal Pahlevi mengatakan Kaesang 'bloon' jika ia berikan komentar bahwa dirinya tidak tahu Orde Baru (Orba) karena masih kecil.
"Gw ngerti kenapa orang gak paham Orba itu seperti apa," ungkap Pandji seperti dikutip, Kamis (22/2).
"Kaesang kan buktinya. Kaesang terang-terangan ngomong lagi," timpal Kemal.
"Itu mah Kaesang bloon aja. Gak mungkin, orang PSI gak mungkin gak ada yang sependapat sama gw. Yakin gw. Gw yakin ada orang PSI yang ngomomg ketua umum gw bloon kalo dia ngomong, saya belum lahir, saya gak ngerti Orba," jelas Pandji.
Menurut Pandji, sebagai ketua umum partai, Kaesang tak bisa melakukan komunikasi politik seperti itu di depan publik. Pandji juga ungkap pengetahuan dan pemikirannya bagaimana rezim Orba berkuasa di negara ini.
Pandji mengatakan bahwa tidak perlu tahu secara detail seperti apa keburukan Orba itu cukup melihat bagaimana proses penurunan Soeharto diturunkan pada gerakan Reformasi 1998.
"Lu gak perlu tahu seberapa buruk Soeharto, lihat aja bagaimana dia diturunkan. Kalau dia diturunkan segitunya, berati ada yang salah kan," kata Pandji.
Di kanal Youtube Kemal itu, Pandji juga memberikan sudut pandangnya mengenai ramai dugaan kecurangan di Pilpres 2024.
Baca Juga: Lain Dulu Lain Sekarang, AHY Pernah Koar-koar Kritik Program Food Estate Jokowi
Pada November 2023, Kaesang memberikan respon terkait pernyataan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengatakan pemerintahan ayahnya seperti Orde Baru.
"Saya enggak tahu, maksudnya definisi seperti Orde Baru itu seperti apa dulu? Karena saya sendiri 'kan saya tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," kata Kaesang di Kawasan Menteng, Jakarta dikutip dari Antara.
Di sisi lain, Kaesang meyakinkan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat ini berbeda dibandingkan dengan masa Orde Baru.
"Teman-teman semua saya katakan, di medsos (media sosial) ngomong sesuatu menghina Pak Presiden ditangkap enggak?" tanya putra bungsu Presiden Jokowi itu.
Walaupun demikian, Kaesang menjelaskan kembali bahwa di masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bukanlah seperti Orde Baru, kecuali seseorang tersebut telah menghina terlalu jauh atau kelewat batas.
"Oke ditangkap ketika menghina terlalu jauh, tetapi apakah sebuah forum diskusi atau apa yang namanya, sampai ada orang yang menangkap atau melakukan seperti itu? Apakah ada? Enggak ada toh?" tanya Kaesang.
Berita Terkait
-
Lain Dulu Lain Sekarang, AHY Pernah Koar-koar Kritik Program Food Estate Jokowi
-
AHY jadi Menteri, Kader Pertanyakan Nasib Demokrat 5 Tahun ke Depan: Dulu Nyerang, Sekarang jadi Cebong!
-
Adu Biaya Pendidikan Almira Anak AHY vs Jan Ethes: Sesama Cucu Pertama Presiden, Siapa Lebih Mahal?
-
Digadang-gadang Jadi Ibu Negara, Latar Belakang Titiek Soeharto dan Iriana Jokowi bak Bumi dan Langit
-
Romy Blak-blakan Akui PPP Kegocek Jokowi di Pilpres: Kalau Kecele Pasti
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan