Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diketuai Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), sedang harap-harap cemas.
PSI masih menunggu hasil hitung resmi KPU mengenai lolos tidaknya mereka ke parlemen. Sejauh ini jika melihat real count KPU, PSI baru meraih 2,54 persen, jauh dari ambang batas 4 persen.
Sebagai partai baru langkah PSI menggandeng Kaesang dinilai upaya untuk mendongkrak elektabilitas agar bisa melaju ke Senayan.
Baca Juga:
Cak Imin Hilang dari X, Buntut Koreksi Pernyataan Anies Baswedan?
Ramai Anies Baswedan Ngomong Sendiri di Depan Lukisan, Ini 5 Tips Sederhana Mengatasi Depresi
Namun tampaknya upaya itu belum bisa dikatakan berhasil jika mengacu pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei beberapa waktu lalu.
PSI adalah partai yang membangun citranya sebagai partai anak muda. Mereka memang tidak punya tokoh besar saat didirikan.
Ada satu tokoh yang kini menjadi Ketua Dewan Pembina PSI yang disegani. Dia adalah Jeffrie Geovanie. Walau punya peran sentral, Jeffrie mengaku tidak pernah ikut campur dalam PSI.
Selama ini, Jeffrie mengatakan, tidak pernah menegur para pengurus PSI ketika melakukan suatu kritik yang sebenarnya ikut membuatnya terserang secara tidak langsung.
"Kadang-kadang yang mereka kritisi itu bikin saya malu juga. Mereka mengkritik Orde baru, suka ga suka saya juga pernah menjadi bagian orde Baru. Saya menikah, saksi pernikahan saya Pak Harto," ujar Jeffrie dikutip dari Youtube Ade Armando.
"Jadi kalau mereka mengkritik Orde Baru, mengkritik keluarga Pak Harto, ya saya malu jadinya. Tapi kan saya ga mungkin melarang mereka," lanjut dia.
Jeffrie menuturkan, tidak bisa melarang kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan kebebasan mengkritik sesuatu hanya karena dirinya kenal dengan orang yang dikritik.
Jika pun harus menegur Grace Natalie dkk, Jeffrie mengatakan harus ada dasar yang kuat. Misal saat PSI mengkritik ketidakbenaran Orde Baru.
"Saya harus kasih tahu mana yang benar mana yang nggak. Tapi kalau yang mereka kritik memang sikap otoritarian orde baru kan saya ga bisa bilang itu nggak. Nasib bagi saya apa yang mereka lakukan, berakibat saya jadi malu dengan orang-orang yang saya kenal," kata Jeffrie Geovanie.
Berita Terkait
-
Masih Percaya Survei Sebelum Pencoblosan, PSI Optimistis Lolos ke Senayan Sampai Beri Instruksi Khusus
-
PKS untuk Sementara Ngalahin PDIP di Pileg DPRD DKI Jakarta, PSI Masuk 5 Besar
-
SMRC: Delapan Partai Lolos Senayan, 9 Partai Termasuk PSI Gagal
-
SMRC: Jokowi Effect Tak Mampu Dongkrak Suara PSI, yang Untung Malah PDIP
-
Ade Armando Ragukan Hasil Quick Count: Saya Masih Percaya PSI Bisa Masuk Parlemen
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram