Suara.com - Setelah Abdel Achrian yang menggunakan hasil perolehan suara Ganjar Pranowo dengan guyonan baterai hp, kini giliran pengamat politik M Qodari yang ikut menyentil.
Dalam obrolan di channel YouTube Komisidotco, M Qodari yang menjadi bintang tamu diminta untuk memberikan ulasannya terkait percaturan politik pasca hasil Pilpres 2024.
Salah satu yang disorot yakni mengenai anomali suara Ganjar Pranowo yang nyungsep.
Qodari menyebut bahwa salah satu faktor yang membuat suara Ganjar Pranowo anjlok yakni tindakannya yang menyerang Jokowi dalam kampanye dan debat capres.
Ia menyebut sikap tersebut membuat banyak pendukung Jokowi yang sempat mendukungnya beralih ke Prabowo Subianto.
"Ganjar terus menyerang pak Jokowi, maka pendukung Jokowi lari ke Prabowo. Sehingga kemenangan Prabowo itu ada kontribusi dari Ganjar," katanya seperti dikutip, Minggu (25/2/2024).
Lebih lanjut, Qodari pun melempar guyonan yang menyentil soal sikap Ganjar ketika menolak gelaran Piala Dunia U-20 dan berbeda sikap ketika gelaran Piala Dunia U-17.
"Bener itu, gara-gara menolak U-20 ga nyampe 20 persen suaranya. Dan akhirnya yang bisa diselenggarakan U-17 makanya suaranya 17 itu dia, itu dia, untung ngga ditolak lagi bisa jadi U-15," kata Qodari dengan bercanda.
Meski terkesan bercanda, Qodari sejatinya pernah mengungkapkan fakta bahwa sikap Ganjar Pranowo yang menolak gelaran Piala Dunia U-20 memang membuat elektabilitasnya menurun.
Baca Juga: Prediksi Yusril Jika Kubu Ganjar dan AMIN Gugat Pilpres ke MK, Begini Jadinya
Direktur Eksekutif Indo Barometer tersebut menyebut pada April 2023 lalu bahwa Ganjar sosok bakal capres yang terkena dampak besar akibat pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Qodari mengungkapkan potensi elektabilitas Ganjar Pranowo saat itu berpotensi tergerus antara 5-10 persen, mengingat jumlah penggemar sepak bola Indonesia bisa mencapai 60 persen hingga 70 persen dari total penduduk Indonesia.
Disamping kekecewaan dari penggemar sepak bola, Qodari juga menyebut elektabilitas Ganjar Pranowo turun karena dianggap sebagai antitesis Presiden Jokowi.
"Dalam konteks piala dunia Ganjar posisinya diametral bertentangan dengan Jokowi, istilah saya antitesis jadi Ganjar telah jadi antitesis Jokowi," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar