Suara.com - Pengamat politik Hendri Satrio menyampaikan bahwa kubu capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin (AMIN) yang didukung oleh PKS, PKB, dan NasDem seperti ragu-ragu mengajukan hak angket.
"Sebuah hal yang akhirnya menimbulkan kecurigaan kenapa kemudian 01 koalisi perubahan ini seperti ragu-ragu melaksanakan hak angket gitu," kata Hendri dalam video yang diunggah di akun X Maudy Asmara, Selasa (27/2/2024).
Menurutnya, sudah semestinya kubu 01 melakukan lobi-lobi dengan PDI Perjuangan.
"Ya memang karena nanti ujung-ujungnya harus ada dukungan dari PDI Perjuangan yang merupakan faksi terbesar," katanya.
"Tapi yang dimulai saja dulu gitu kemudian nanti ada perbincangan atau lobi-lobi dengan PDI Perjuangan ya sangat mungkin terjadi," sambungnya.
Hendri melanjutkan jika hal ini tidak terjadi maka keinginan masyarakat melihat hak angket bergulir di DPR akan bertepuk sebelah tangan.
"Karena kalau tidak ya tampaknya bertepuk sebelah tangan keinginan masyarakat untuk melihat hak angket itu bergulir di DPR untuk membuktikan adanya dugaan-dugaan kecurangan terstruktur sistematis dan masif dalam pelaksanaan pemilu 2024," tukasnya.
Diketahui, kisruh pengajuan hak angket DPR RI yang diinisiasi oleh capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo kian memanas. Apalagi hasil real count KPU sejauh ini menunjukkan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dari lawannya.
Hasil itu membuat isu kecurangan Pemilu 2024 mencuat. Tuduhan itu juga dialamatkan kepada pendukung Prabowo. Alhasil, Ganjar yang menaruh kecurigaan adanya isu kecurangan mulai menggemakan hak angket.
Upaya pengajuan hak angket juga didukung oleh Anies-Muhaimin. Pihak 01 berharap bisa menganulir hasil Pemilu 2024 lewat hak angket.
Berita Terkait
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti