Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada Rabu (28/2/2024) hari ini bakal menerima pangkat Jenderal Kehormatan TNI dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Penyematan pangkat jenderal kehormatan itu akan diserahkan Jokowi bertepatan dengan rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Tak hanya sukses sebagai politikus, Prabowo muda adalah sosok tentara berprestasi. Dia sudah mengemban tugas sebagai Komandan Peleton Operasi Seroja di usia belia, 26 tahun!
Berikut rekam jejak Prabowo Subianto di dunia militer yang dirangkum dari sejumlah sumber:
1. Tahun 1974 sampai tahun 1985 Prabowo bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha atau Kopassandha, yang dulu merupakan pasukan khusus TNI AD. Tugasnya di dalam pasukan ini adalah sebagai komandan pleton Grup I/Para Komando, bagian dari pasukan operasi Nanggala di Timor-Timur.
3. Mendirikan Detasemen Khusus 81, Satuan Elit Anti Teror Kopassus.
4. Diangkat menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada tahun 1995, salah satu tugasnya adalah melaksanakan operasi pembebasan sandera Manpenduma dari tangan OPM.
5. Menjadi wakil komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328, tahun 1985.
6. Memimpin Ekspedisi Puncak Everest, menjadikan Indonesia terkenal sebagai negara dari Asia Tenggara pertama yang berhasil menaklukkan puncak Everest.
Baca Juga: Menteri Pertahanan RI Naik Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan
7. Lulusan terbaik Fort Bragg, sekolah pasukan khusus tersulit di dunia.
8. Menjadi pelatih pasukan khusus Kamboja dan mendapatkan penghargaan dari PM Kamboja.
Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dalam 100 hari pertamanya berhasil meyakinkan Kongres Amerika untuk menyetujui penjualan pesawat tempur supersonik canggih F15ID ke Indonesia.
Selain itu, Prabowo juga berhasil membantu PTDI melakukan ekspor pesawat CN235 ke Senegal dan pesawat NC212i ke Thailand.
Tak hanya itu, Prabowo juga berhasil membantu PT PAL mengekspor kapal perang jenis Landing Platform Dock ke Filipina.
Dalam pendidikan militer, Prabowo mengembangkan program studi Sarjana Kedokteran Militer dan Sarjana MIPA Militer di UNHAN. Prabowo juga membebaskan biaya kuliah bagi kadet berprestasi.
Berita Terkait
-
Menteri Pertahanan RI Naik Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan
-
Jagoan Medan Ucok Baret Bikin Ulah Lagi, Sebut Jokowi Blunder Dukung Prabowo
-
Calon Menhan Era Prabowo, Qodari: Yang Pasti Bukan Bu Connie
-
Sandiaga Uno Sebut PPP Ingin Pindah Haluan ke Prabowo-Gibran, Romahurmuziy Langsung Menyanggah!
-
Lihat Tingkah Kocak Ajudan Pribadinya, Prabowo Subianto cuma Geleng-geleng ke Mayor Teddy
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara