Suara.com - Kenaikan harga dan kelangkaan beras belakangan ini kerap menjadi sorotan publik. Banyak hal yang diduga menyadi penyebab kelangkaan beras salah satunya karena pembelian beras dalam jumlah beras dalam jumlah banyak untuk bantuan sosial (Bansos) oleh pemerintah.
Meski demikian, menurut Hotman Paris Hutapea atau yang kerap disapa Hotman Paris hal tersebut bukan menjadi satu-satunya penyebabkenaikan harga dan kelangkaan beras.
"Helo kemarin heboh di Metro TV di Hot Room setiap Rabu Malam jam 21.30 WIB. Heboh, heboh soal beras," kata Hotman Paris dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Kamis (29/2/2024).
Baca Juga:
Kang Dedi Mulyadi: Harga Beras Naik Serasa Kiamat, Skincare Naik Diem Aja
Bukan Titiek Soeharto, Sosok Ini Ramai Dibahas Bakal Jadi Ibu Negara Prabowo, Siapa Dia?
Yandri Susanto Diprediksi Tak Lolos ke DPR RI Pada Pemilu 2024, Alasannya Karena...
Hotman Paris pun menyebutkan faktor lain yang menjadi alasan kenaikan harga dan kelangkaan beras belakangan ini, yang salah satunya berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2024.
"Ribuan caleg DPRD Prvoninsi, DPR memborong beras untuk merayu para pemilih ya, ribuan caleg, itu yang kurang diperhatikan selama ini," ungkap Hotman Paris.
"Ribuan caleg membeli beras, memborong beras, untuk merayu dibagi-bagikan pada para masyarakat agar milih dia, itulah yang terjadi," imbuh host HootRoom yang tayang di Metro TV itu.
Hotman Paris pun menyebut saat ini harga beras terbilang sudah hampir normal. Ia bahkan menyarankan satu program yang bisa di jalankan Prabowo Subianto ke depan.
"Dan ternyata sekarang sudah kembali lagi hampir normal mudah-mudahan. Makanya saran saya kepada klien saya bapak Prabowo, selain makan siang gratis mulai buat program panen 2 atau 3 kali setahun," ujar Hotman Paris.
"Panen 2 atau 3 kali setahun, makanya perlu pupuk, pupuk itu sangat perlu. sekarang lahan warga untuk pertanian semakin sedikit, lahan tanah sudah banyak dipakai untuk properti sehingga berkurang untuk lahan pertanian. Makanya bikin panen, bikin produksi atau tanam dua hingga tiga kali setahun," paparnya.
Kontributor : Mira puspito
Berita Terkait
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
Syarat Dokumen KJP Pasar Jaya 2025 untuk Ambil Bansos Subsidi
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Hotman Paris Nilai Laporan Inara Rusli Sulit untuk Dibuktikan, Kok Bisa?
-
Hotman Paris Soroti Laporan Inara Rusli: Penipuan dalam Hubungan Asmara Sulit Dibuktikan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India