Suara.com - Pengadaan Barang/Jasa pemerintah saat ini sudah semakin inklusif, tidak hanya dilakukan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/Pemda), namun juga harus di terapkan di Desa yang memiliki sumber pendanaan dari pendapatan negara.
Untuk itu, pengelolaan pendanaan tersebut perlu didukung oleh pelaku pengadaan yang mumpuni.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah atau LKPP berkomitmen tinggi terhadap jalannya penyelenggaraan pemerintah daerah termasuk pada proses pengadaan barang/jasa di desa. Sebab, pengadaan barang/jasa merupakan hulu dari seluruh kegiatan pembangunan yang dalam penyelenggaraannya harus tepat, efektif, dan tentunya akurat. Pada proses pengadaan barang/jasa, apabila tahapan perencanaannya salah maka sama halnya dengan merencakan suatu kegagalan.
Kepala LKPP Hendrar Prihadi (Hendi) dalam Sosialisasi Pengadaan Barang/Jasa di Desa di lingkungan Banyumas pada Kamis (29/2/2024) menyampaikan LKPP telah mengatur regulasi agar anggaran belanja pemerintah baik APBN/APBD dan Dana Desa minimal 40 persennya diprioritaskan untuk Produk Dalam Negeri (PDN) agar dapat memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Melalui sistem katalog elektronik, LKPP mewujudkan pengadaan yang cepat tidak membutuhkan waktu lama, menciptakan transaksi pengadaan yang transparan, dan mampu menggerakkan ekonomi di Indonesia,” kata Hendi.
Maka dalam rangka memperkuat komitmen seluruh elemen pemerintah daerah terhadap pengadaan barang/jasa yang lebih transparan dan akuntabel serta mendukung pembangunan katalog elektronik, LKPP juga mendorong agar SDM PBJ dapat terus meningkatkan kapasitasnya dalam mengelola pengadaan barang/jasa dan pelaku usaha dalam negeri dapat terus meningkatkan kualitas produknya agar mampu berdaya saing.
Untuk itu, LKPP dan Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan tegas menyatakan komitmennya untuk memaksimalkan pemanfaatan dana desa dengan tiga prioritas penggunaan yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas hidup manusia, dan penanggulangan kemiskinan.
Melalui pemanfaatan sistem katalog elektronik yang dikembangkan oleh LKPP, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dimana anggaran belanja pemerintah dapat disalurkan kepada pelaku usaha dalam negeri dan Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKK) yang memasarkan produknya dalam katalog elektronik yang dapat berdampak pada perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Profil Persibas Banyumas, Tim yang Didiskualifikasi dari Liga 3 2023/24
Berita Terkait
-
LKPP Berkomitmen untuk Wujudkan Pengadaan Pemerintah yang Berkelanjutan
-
Kepala dan Perangkat Desa Kembali Geruduk Gedung DPR RI, 2.730 Personel Gabungan Dikerahkan
-
Tembok Pagar Gedung DPR Jebol Dipalu Aparat Desa, Pembatas Besi Roboh Ditarik Pakai Tambang
-
Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Banyumas Ricuh, Diduga karena Provokasi Pendukung Paslon Lain?
-
Kericuhan Konser Sahabat Ganjar di Purwokerto Berbuntut Panjang, Polisi Lakukan Ini
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka