Suara.com - Penambahan suara terhadap salah satu partai ketika KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2024 belakangan ramai jadi sorotan termasuk diantaranya dari politisi Partai NasDem Ahmad Sahroni.
Melalui dua unggahan di akun Instagramnya, Ahmad Sahroni menyoroti adanya perbedaan yang terlampau tajam antara hasil quick count dengan hasil rekapitulasi KPU. Sorotan itu terutama mengacu pada meroketnya suara salah satu parpol peserta Pemilu 2024.
"Suara naik turun di perhitungan Pileg buat publik bertanya, jangan2 itungan quick count tidak lagi bisa jadi patokan," tulis unggahannya disertai narasi yang menyebut salah satu parpol yang dipaksakan masuk parlemen seperti dikutip Senin (4/3/2024).
Di unggahan berikutnya, masih dalam sorotan yang sama, Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut mengaku khawatir bila praktik penambahan suara yang disengaja untuk memuluskan salah satu parpol masuk parlemen itu bakal merusak rumah tangga.
Sahroni pun menyentil kalau hal itu bisa dilakukan ia juga ingin ditambahkan suaranya di Pileg tahun ini.
"Rumah tangga jadi rusak ini kalau penambahan suara ke salah 1 partai politik bisa dilakukan, saya mau donk tambahin suara saya di pileg," sindirnya.
Sentilah Ahmad Sahroni pun ditanggapi beragam oleh netizen.
"Sabar ya bang kalo kalah emang gitu kesal terus bawaannya hihii," ujar rio.
"Demo anak sibuah hati bapak akan bapak terabassss ituyang namanya Wakanda," kata arif.
Baca Juga: Polemik Suara PSI Naik Pesat, Grace Natalie Sindir Partai Pengusung Anies
"Syaratnya cuma satu bang harus sayang anak," kata ahmad.
"Gw aja heran partai gurem siapa jg yang kenal," tulis heryson.
Sebelumnya partai PSI menjadi sorotan setelah perolehan suaranya bertambah ketika KPU melakukan rekapitulasi perhitungan perolehan suara Pemilu 2024.
Tak sedikit dari publik yang khawatir melihat penambahan suara tersebut mengingat berdasar hasil quick count, partai yang saat ini dipimpin Kaesang Pangarep tersebut urung memenuhi syarat ambang batas masuk parlemen sebesar 4 persen.
Berita Terkait
-
Usai Jadi Sorotan Gegara Tiba-tiba Melejit, Kini Suara PSI Bertahan di 3,13 Persen
-
Suara PSI Mendekati 4 Persen Bikin PPP Panik, Miftah Sabri: Ini Bahaya Banget Bro
-
Polemik Suara PSI Naik Pesat, Grace Natalie Sindir Partai Pengusung Anies
-
Suara PSI Meledak di Sirekap KPU, dari Tak Dapat Suara di TPS Sukabumi Jadi Ada Suara 'Ajaib'
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru