Suara.com - Bantuan logistik yang diterjunkan Amerika Serikat (AS) untuk korban perang Palestina dituding tak memperhatikan keamanan. Bahkan beberapa makanan dianggap tak layak.
Hal itu diungkapkan oleh korban perang Palestina yang diwawancarai ketika menerima bantuan. Melansir akun TikTok @hery4humanity, Rabu (13/3/2024), terlihat salah satu pesawat yang diduga bantuan dari AS mengirim sejumlah logistik.
Terlihat beberapa parasut tidak terbuka, dan meluncur tajam ke daratan.
"Bantuan lewat udara membunuh setidaknya lima orang dan melukai 10 orang Palestina karena parasut gagal bekerja, sehingga bantuan jatuh dengan kecepatan tinggi di tengah masyarakat," tulis caption video.
Bantuan yang diberikan berupa kotak besar yang memang beberapa negara juga menggunakan bentuk yang sama.
Selanjutnya, beberapa korban perang pun mengakui bahwa mereka memang menerima bantuan tersebut. Namun para korban merasa bahwa dunia seakan tak memperdulikan mereka.
"Dunia tidak memandang kami sebagai manusia, kami makan makanan hewan, semoga Allah memuliakanmu, sehingga kami bisa makan. Bahkan makanan kucing, sekarang makanan hewan tidak tersisa lagi, jadi apa yang tersisa?" ujar wanita dalam video.
Tak dijelaskan detail makanan tak layak seperti apa yang dimaksud, meski begitu, dari pernyataan korban perang tersebut, bisa jadi beberapa makanan memang tak layak untuk dikonsumsi.
Video viral tersebut pun mendapat komentar netizen, tak sedikit yang ikut mengecam bagaimana AS mengirim bantuan yang minim keamanan tersebut.
"Bantuan sih bantuan, tapi itu cepat banget turunnya," ujar salah satu netizen.
"Ya Allah, bahkan mereka yang mau nerima bantuan aja mereka dikasih cobaan," kata lainnya.
"Masa iya sekelas Amerika, parasutnya bisa gagal gitu?" tanya lainnya.
"Dari awal aku sedikit ragu sama Amerika," kata lainnya.
Terlepas dari bantuan yang dikirim Amerika tak mengutamakan keselamatan, kasus perang antara Israel dan Palestina sedang bergencatan senjata.
Masa jeda ini tak sedikit negara yang mengirim bantuan. Namun jalur darat dianggap sangat sulit dilakukan sehingga jalur udara yang menjadi alternatif paling tepat.
Berita Terkait
-
Robbie Williams Diusir dari Istanbul, Konsernya Batal Total Akibat Tudingan Pro-Israel
-
Tak Gentar Melawan Israel, Chiki Fawzi dan Relawan Siapkan Misi Baru untuk Gaza dari Indonesia
-
Batal Ikut Kapal ke Gaza, Chiki Fawzi: Kalau Aku Ditangkap Israel, Ayah Rasanya Kayak Apa?
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan