Suara.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengklaim pihaknya terus melakukan dialog dalam upaya pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens di Papua. Kini sudah lebih dari setahun Philip disandera KKB atau OPM pimpinan Egianus.
Dialog itu kata Agus, dilakukan mengingat militer dan pemerintah Indonesia yang lebih mengutamakan pendekatan soft power dalam upaya pemebebasan sandera.
"Dialog sudah lewat warga Nduga, PJ Bupati, warganya," kata Agus di kantor Kementerian Polhukam, Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Agus menyampaikan pihaknya terus berkoordinasi dan berharap pembebasan bisa segera dilakukan.
"Ya itu terus dikoordinasi, kalau bagus sih secepatnya bisa," kata Agus.
Sebelumnya, Agus mengatakan pemerintah Selandia Baru mendukung langkah Indonesia yang menggunakan pendekatan soft power dalam upaya membebaskan Philip.
Agus menegaskan pihaknya masih mengutamakan pendekatan soft power dalam upaya pembebasan.
"Beliau sangat, apa ya, sangat mendukung apa yang dilakukan oleh TNI dalam menggunakan pendekatan soft Power. Itu kan pendekatan terus," kata Agus.
Kata PM Selandia Baru
Baca Juga: Profil Agus Subiyanto, Sosok yang Kasih Ide Jokowi Agar Prabowo Diberi Gelar Jenderal Bintang 4
Sebelumnya Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon sempat mempertanyakan soal nasib Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang kini masih disandera oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua. Persoalan ini sempat dibahas dalam kunjungan Wakil Presiden Maruf Amin pada Senin (27/2/2024).
Dalam keterangannya, Maruf menyatakan Pemerintah Indonesia terus berupaya mencari cara agar Kapten Philip Mark Mehrtens dibebaskan.
Pemerintah disebutnya mengutamakan keselamatan pilot yang telah disandera selama lebih dari satu tahun tersebut.
“Saya sampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membebaskan (sandera), cuma kita lebih mengutamakan keselamatan dari pilot itu sehingga kita melakukannya dengan cara persuasif untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ujar Maruf Amin dikutip Selasa (28/2/2024).
Maruf pun menyebutkan bahwa PM Luxon mengapresiasi keputusan Pemerintah Indonesia tersebut.
“Dan beliau (Luxon) setuju bahwa pendekatannya harus persuasif karena ini hal-hal yang sensitif,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera OPM, Panglima TNI Klaim Selandia Baru Dukung Pendekatan Soft Power
-
Temui PM Selandia Baru, Wapres Maruf Amin Ditodong Soal Nasib Pilot Susi Air
-
Profil Agus Subiyanto, Sosok yang Kasih Ide Jokowi Agar Prabowo Diberi Gelar Jenderal Bintang 4
-
Panglima TNI Beberkan Landasan Hukum Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo Subianto
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf