Suara.com - Kompetisi sepak bola antar kampung atau yang biasa disebut tarkam menjadi kekhasan di Indonesia.
Rupanya pertandingan tarkam tak hanya ada di Indonesia. India menjadi salah satu negara yang memiliki pertandingan tarkam.
Menariknya, laga tarkam di India pun hampir mirip-mirip di Indonesia yang diwarnai aksi beringas para penonton. Pada video yang beredar viral di platform media sosial X terlihat momen saat seorang pemain tarkam menjadi bulan-bulanan massa.
Si pemain dibuat tunggang langgang karena dikejar massa penonton. Ia berusaha menyelamat diri karena keberingasan massa ingin mengoroyokanya.
Nahas bagi si pemain, ia kemudian terpojok. Sejumlah bogem mentah hingga tendangan pun mendarat telak ke tubuh si pemain ini.
Video unggahan akun X The India Express itu menjelaskan peristiwa pengeroyokan kepada pemain itu terjadi di Kerala, distrik Malappuram, India.
Korban kemudian diketahui bukan orang India, ia berasal dari Senegal dan bernama Dairrassouba Hassane Jr. Korban tak hanya mendapat serangan secara fisik oleh massa penonton, ia juga mendapat makian rasial.
Meski mendapat bogem mentah dari massa penonton, diketahui nyawa Dairrassouba Hassane berhasil diselamatkan oleh pihak keamanan setempat.
Menurut pengakuan korban, selama pertandingan ia mendapat serangan rasial dari para penonton. Ia juga mengaku dilempari batu.
Baca Juga: Detik-detik Menegangkan! Cak Imin Ditarik-tarik Sampai Sarungnya Hampir Melorot, Ada Apa?
"Para penonton melempari saya dengan batu dan mengatakan semua umpatan rasial karena warna kulit saya. Saya diserang karena warna kulit saya," ucap Dairrassouba seperti dilansir dari The India Express.
Dairrassouba mengaku bahwa serangan kepadanya murni berdasarkan karena warna kulitnya. Ia mengaku tak ada insiden apapun sebelum peristiwa pengeroyokan tersebut.
"Tim kami mendapat tendangan sudut, saat itu saya sudah mencetak gol. Saya mengambil corner kick itu. Kemudian para penonton memanggil saya monyet. Salah satu penonton kemudian melemparkan batu dan mengenai kepala saya," ungkap korban.
Berita Terkait
-
Detik-detik Menegangkan! Cak Imin Ditarik-tarik Sampai Sarungnya Hampir Melorot, Ada Apa?
-
MPV Tabrak Supercar dan Showroom, Apakah Bisa Dicover Asuransi?
-
Inspirasi 3 Resep Milk Bun Ala Rumahan, Roti Viral Asal Thailand yang Dimusnahkan BPOM
-
Desain Case HP Pakai Foto Mayor Teddy Dijual di Online Shop, Netizen Muak: Cegilnya Gini Amat
-
Kecantikan Ria Ricis Tak Memudar, Teuku Ryan Rugi Bandar Jika Bercerai
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar