Suara.com - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyoroti soal pejabat korup dan polisi jahat yang menurutnya selalu ada di setiap rezim.
Menurut Mahfud, oknum pejabat korup dan polisi jahat tidak hanya ada di kubu capres-cawapres 02, namun bisa ada di kubu lain dan rezim lainnya.
"Bukan hanya 02, tapi bisa juga di 01, 03, 04 atau rezim-rezim lain. Elemen pejabat korup dan polisi jahat selalu ada di setiap rezim," tulisnya di akun X, dilihat Senin (18/3/2024).
Mahfud lalu menyampaikan di antara pejabat korup dan polisi jahat selalu ada elemen pejabat dan polisi bersih.
"Sama juga selalu ada elemen pejabat dan polisi bersih. Selalu ada pertarungan antara moral dan keculasan, antara hati nurani muth'mainnah dan nafsu ammarah," ungkap Mahfud.
Pernyataan pejabat korup dan polisi baik ini disampaikan Mahfud MD usai menonton film India berjudul Khalnayak yang bercerita penjahat besar lawan polisi.
"Ceritanya terjadi saling buru dan pertarungan seru antara polisi dan penjahat besar," tulisnya.
Mahfud lalu menjelaskan dialog dalam pembicaraan antara polisi dan penjahat dalam film tersebut.
"Polisi adalah abdi negara dan pahlawan yang melindungi rakyat, sedangkan kamu adalah penjahat pengkhianat," kata Inspektur Polisi seperti dituliskan Mahfud.
"Penjahat besar itu menjawab: "Kamu yang mengaku pahlawan sama saja dengan saya yang penjahat. Tak ada bedanya. Saya bekerja untuk bos mafia yang merusak dan sangat jahat, sedangkan kamu para polisi bekerja untuk pemerintahan dan penegakan hukum yang korup dan mengisap rakyat," sambungnya.
Mahfud berkesimpulan dalam film tersebut bahwa penjahat dan polisi sama-sama petugasnya para perusak negara.
"Ini cerita film India yang bisa dinikmati melalui Youtube. Bukan untik menyindir siapa-siapa. Mungkin cerita film ini bisa menjadi semacam kuliah Ramadhan bagi kita," tukasnya.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Soroti Rapat Pleno PBNU: Penunjukan Pj Ketua Umum Berisiko Picu Dualisme
-
Mahfud MD Soroti 1.038 Penahanan Aktivis Pasca-Demo Agustus, Desak Kapolri Lakukan Penyisiran Ulang
-
Sentil Pejabat, Fedi Nuril: Stop Bahas Pilkada di Tengah Bencana!
-
Konferda PDIP Jabar, Hasto Tekankan Politik Lingkungan sebagai Jalan Perjuangan
-
Ustaz Adi Hidayat: Elit Politik Stop Atraksi, Mohon Perhatian Tulus untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan