Suara.com - Polisi memukul mundur massa aksi tolak pemilu curang yang hingga malam hari masih bertahan di depan Gedung DPR RI.
Pantauan Suara.com di lokasi, massa mulai dibubarkan aparat kepolisian sekitar pukul 20.40 WIB.
Pembubaran itu dilakukan aparat saat massa aksi membakar poster di depan gerbang DPR. Seketika situasi berubah ricuh, massa melempari aparat dengan botol bekas air mineral.
Massa mencoba bernegosiasi dengan aparat kepolisian namun hal itu tidak menemukan kesepakatan. Sehingga Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro memerintahkan anak buahnya untuk menyingkirkan barikade besi yang terpasang.
Usai barikade disingkirkan, para petugas dengan tameng dan helm mulai berbaris berbanjar.
Para demonstran bersedia membubarkan diri, asalkan rekan mereka yang ditahan dibebaskan terlebih dahulu.
Susatyo saat itu berjanji bakal melepaskan massa yang tertangkap usai massa aksi membubarkan diri.
"Silahkan membubarkan diri terlebih dahulu. Nanti perwakilan aksi baru datang menemui saya," kata Susatyo dari atas mobil sound milik pihak kepolisian.
Mendengar hal tersebut koordinator aksi tidak terima, mereka mengancam akan bertahan jika rekan mereka tidak dikembalikan terlebih dahulu.
Baca Juga: Ganjar Akui Banyak yang Mundur Bersaksi Perkara Pemilu Curang: Awalnya Siap
Akan tetapi hal itu dihiraukan oleh Susatyo. Ia mengkomandoi anak buahnya untuk berjalan selangkah demi selangkah ke arah demonstran.
“Dua langkah ke depan, jalan!” perintah Susatyo.
Petugas terus merangsek maju ke arah para demonstran, hingga akhirnya mereka terdesak. Akan tetapi para demonstran tak hanya diam saja, mereka mencoba melempari petugas dengan botol air mineral.
Tak berselang lama terjadi bentrok antara para petugas di lapangan dengan massa aksi.
Para petugas mengincar massa aksi yang berada di atas mobil komando. Beberapa dari mereka juga diciduk oleh petugas.
Seiring dengan aksi tersebut para massa dibubarkan secara paksa, mereka digiring menuju ke arah Senayan.
Sekitar pukul 21.10 WIB, usai petugas membubarkan massa, arus lalu lintas Jalan Gatot Soebroto di depan DPR RI dari arah Semanggi menuju Slipi kembali dibuka pihak kepolisian.
Meski dipukul mundur, massa menyatakan akan kembali menggelar aksi tolak hasil Pemilu dan makzulkan Jokowi di depan DPR RI pada Rabu (20/3) besok.
"Kita hari ini dipaksa bubar tapi besok kita akan kembali datang dengan jumlah yang semakin banyak," kata salah seorang massa aksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Gercep! Buntut Keracunan Massal, Presiden Prabowo 'Ketok Palu' Aturan Baru MBG Sebelum 5 Oktober
-
Vivo dan BP AKR Batal Beli BBM Pertamina, Protes Kandungan Etanol
-
Keluar Penjara Dalih Operasi Ambeien, Kejagung Klaim Nadiem Makarim Tetap Diborgol Selama di RS
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik