Suara.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan komentar terkait hasil Pemilu 2024 yang telah disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kemarin. Ia mewanti-wanti kepada pemilih terpilih untuk tidak tergoda soal kekuasaan dalam perjalanannya.
Haedar berharap para sosok yang terpilih baik di tingkat eksekutif maupun legislatif dapat menjadi pemimpin bangsa dengan jiwa negarawan. Menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
"Jadi harapan saya betul-betul tolong para pemegang mandat itu baik eksekutif maupun legislatif, tampillah menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang jiwa negarawan, yang meletakkan kepentingan bangsa negara di atas kepentingan diri sendiri, kroni, golongan sendiri," kata Haedar ditemui di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (21/3/2024).
Menurut Haedar, godaan kekuasaan itu akan muncul seiring dengan perjalan para pemimpin terpilih itu. Bagaimana kemudian kepentingan diri, kroni, golongan sendiri jauh lebih kuat ketimbang kepentingan bangsa negara.
"Maka 5 tahun ke depan adalah proses perjalanan ujian kenegarawanan bagi mereka yang terpilih baik di presiden wakil presiden maupun lembaga legislatif," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Haedar menyoroti dua hal penting usai Pemilu 2024. Pertama yakni meminta komitmen semua pihak untuk menyatukan kembali jiwa berdemokrasi bangsa Indonesia.
"Pertama sisa-sisa perbedaan politik itu harus menjadi komitmen semua pihak ya. Termasuk para kontestan dan kekuatan parpol untuk menyatukan kembali. Justru bahwa perbedaan politik harus menjadi pematangan berdemokrasi dan jiwa demokrasi bangsa kita," tuturnya.
Kemudian yang kedua, Haedar bilang kepada siapapun yang telah dinyatakan terpilih menjadi pemimpin bangsa ini baik di tingkat eksekutif maupun legislatif. Harus bisa menjalankan konstitusi dan membawa Indonesia menjadi negara yang progresif.
"Kedua, kepada yang terpilih baik pilpres maupun legislatif, hal yang terbesar dari agenda para pemegang mandat itu menjalankan konstitusi dan membawa Indonesia menjadi negara yang betul-betul merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, artinya negara yang progresif maju," tuturnya.
Baca Juga: Fraksi PKS Ucapkan Selamat Ke Prabowo: Dalam Pemilu Ada Menang, Ada Kalah
Kemenangan dalam pesta demokrasi ini sebaiknya tidak lantas disikapi dengan kegembiraan yang berlebihan. Melainkan perlu dipandang sebagai sebuah tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan dengan baik.
"Jadi kemenangan itu sebenarnya bukan kegembiraan tapi justru kewajiban tanggungjawab dan beban yang berat. Sehingga harus mulai berpikir ekstra serius dengan jiwa kenegarawanan tertinggi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!