Suara.com - Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku sudah memerintahkan bawahannya untuk melakukan pengawasan secara ketat terkait adanya keterlibatan oknum di ATR/BPN dengan mafia tanah.
Hal itu disampaikan AHY saat rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, Senin (25/3/2024).
"Saya juga telah menginstruksikan kepada Inspektorat Jenderal untuk melakukan pengawasan internal secara ketat pendekatan preventif tentu jauh lebih baik dibandingkan pendekatan represif," ujar AHY di ruang rapat Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat.
AHY memastikan akan menindak tegas jika ada pegawai ATR/BPN yang terbukti melakukan pelanggaran. Di sisi lain, AHY menjamin siapa pun pegawai ATR/BPN yang terjerat kasus hukum karena mafia tanah, tidak akan dibiarkan masuk jeruji besi.
"Tapi jika ada oknum yang melanggar kami akan bertindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku," kata AHY.
"Sebaliknya, jika pejabat itu sudah bekerja sesuai dengan aturan maka saya tidak akan membiarkan ada pejabat Kementerian ATR yang masuk penjara akibat ulah mafia tanah ini," AHY menambahkan.
Ketua Umum Partai Demorkat tersebut memastikan Kementerian ATR/BPN akan membela pegawainya yang terseret kasus hukum akibat ulah mafia tanah.
"Saya akan bela dengan menggunakan seluruh cara dan sumber daya yang kita milik. Komitmen saya adalah menegakan kebenaran dan keadilan," jelas AHY.
Selain itu, di depan para Anggota Dewan, AHY menyebut Kementerian ATR/BPN akan memproses seluruh laporan dari masyarakat, dan juga akan menempuh jalur hukum bila diperlukan.
Baca Juga: Begini Sikap Demokrat Jika NasDem dan PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
"Penindakan setiap laporan masyarakat yang masuk akan kami proses dan lakukan penyelidikan jika terbukti bersalah maka akan diproses secara hukum," ucap AHY.
Lebih lanjut, AHY kemudian memamerkan kasus yang melibatkan mafia tanah di Surabaya, Jawa Timur. Ia mengaku turun langsung menangani kasus tersebut.
"Minggu lalu saya baru saja kembali dari Surabaya itu mengungkap mafia tanah di Jawa Timur, korbannya bukan hanya masyarakat tapi juga pejabat daerah. Tanda tangan salah satu kepala dinas dipalsukan oleh para mafia tanah ini, ini sudah keterlaluan," kata AHY.
Berita Terkait
-
Rapat Perdana di DPR, AHY Langsung Curhat Anggaran Kena 'Sunat' Sri Mulyani
-
Ikut Nimbrung saat AHY Rapat Perdana di DPR, Ketua Komisi II: Gak Usah Khawatir, Aman Pak Ibas!
-
Begini Sikap Demokrat Jika NasDem dan PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
-
Perdana Sejak Jadi Menteri ATR/BPN, AHY Sambangi Ruangan Fraksi Demokrat di DPR
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH