Suara.com - Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah, merespons permintaan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul terkait ajakan ikut mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Luluk menilai tidak ada urgensi untuk mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.
"Ya Gus Ipul ngomong itu dalam konteks sebagai apa beliaunya gitu saja. Dan saya kira tidak ada urgensi juga untuk mengucapkan atau tidak mengucapkan," kata Luluk di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
Luluk menerangkan bahwa proses Pemilu 2024 belum rampung sepenuhnya. Pasalnya saat ini masih berjalan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Karena fokus kita sekarang masih mengawal gugatan kita di MK. Jadi kalau mau mengucapkan selamat kepada siapa pun itu perkara yang paling mudah lah ya," jelas Luluk.
"Tetapi kita tuntaskan dulu deh, karena tahapan pemilu bagi kita belum selesai karena sengketa masih kita ajukan kan gitu," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Gus Ipul meminta PKB untuk menerima hasil Pemilu 2024. Ia juga meminta partai tersebut memberikan ucapan selamat kepada presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
"Saya kira sudah saatnya PKB untuk segera memberikan ucapan selamat kepada Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih," kata Gus Ipul melalui keterangannya, Minggu (31/3/2024).
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul ketika dirinya mengingatkan PKB untuk tidak banyak tingkah atau bermanuver setelah Pemilu 2024. Gus Ipul menggarisbawahi PKB bisa berdiri hingga saat ini berkat jasa ulama NU.
Karena itu, menurutnya, kemenangan yang diperoleh PKB di Pemilu 2024 tidak hanya bisa diklaim karena kerja keras Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Sebab, Gus Ipul menekankan banyak kiai-kiai bahkan ustaz di kampung yang ikut memperjuangkan PKB.
"Jangan sampai diklaim apa yang ada saat ini itu hanya kerja ketua umumnya saja, tapi itu adalah hasil kerja kolektif pengurus NU daerah,” tuturnya.
Berita Terkait
-
PKB Akui Internal Terbagi Dua, Ada yang Ingin Jadi Oposisi dan Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo
-
PDIP Tak Masalah Puan Ikut Bukber di Rumah Rosan Roeslani
-
Otto Hasibuan Yakin Kehadiran 4 Menteri Jokowi Pada Sidang Sengketa Pilpres Akan Menguntungkan Prabowo-Gibran
-
Gerindra Respons Tambahan Menko di Kabinet Prabowo-Gibran: Wajar, Negara Besar Kabinetnya Besar
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji