Suara.com - Peristiwa teror terjadi di salah satu mal yang berada di Kota Sydney, Ibu Kota Negara Bagian New South Wales, Australia. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (13/4/2024).
Juru Bicara Layanan Darurat New South Wales mengemukakan, tercatat ada sembilan korban dalam peristiwa yang menewaskan lima orang.
Salah satu korban tersebut teridentifikasi bayi berusia sembilan bulan yang ditikam pelaku dalam aksi teror tersebut. Bayi tersebut saat ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Anak Sydney di Randwick.
Melansir ABC, korban lainnya dibawa ke beberapa rumah sakit terdekat. Meski begitu, kondisi korban masih belum diketahui namun mereka dirawat karena luka trauma.
Polisi mengatakan layanan darurat dipanggil ke Westfield Bondi Junction di kawasan timur Sydney, sebelum jam 16.00 waktu setempat.
Menurut laporan ABC, pemanggilan dilakukan setelah ada laporan mengenai beberapa orang yang ditikam.
"Sebuah insiden kritis terjadi menyusul penembakan terhadap seorang pria di Bondi Junction," kata polisi melalui pernyataan.
Dalam rekaman yang ditayangkan lembaga penyiaran lokal, sejumlah besar kendaraan dan personel darurat. Selain itu, polisi bersenjata juga terlihat melakukan penggeledahan di atap tempat parkir mobil berada.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut penikaman massal itu merupakan peristiwa yang menyedihkan.
Baca Juga: Sempat Menghilang Sejak Rabu Sore, Danramil Aradide Ditemukan Tewas Ditembak TPNPB-OPM
Lantaran itu, Albanese mengatakan telah memberi pengarahan kepada Kepolisian Federal Australia setelah serangan yang dilakukan seorang pria di Bondi Junction Westfield pada Sabtu sore.
"Saya ngeri mendengar kejadian di Bondi Junction sore ini. Saya berterima kasih kepada kepolisian NSW, layanan darurat serta masyarakat atas keberanian mereka dalam menghadapi insiden mengejutkan ini," kata PM New South Wales Chris Minns melalui pernyataan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut