Suara.com - Anggota Tim Pembela Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Hotman Paris menantang Rocky Gerung untuk berdebat soal hukum.
Hal itu disampaikan Hotman Paris usai pihaknya menyerahkan berkas kesimpulan sengketa Pilpres 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK).
“Rocky Gerung aku tantang kau berdebat hukum ya, bukan berdebat filsafat Kho Ping Hoo. Thank you,” kata Hotman di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).
Baca Juga: Kronologi Perseteruan Rocky Gering Dan Hotman Paris, Dari Cincin ke Otak
Tantangan ini muncul lantaran pernyataan Rocky sebelumnya yang mengomentari proses sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di MK.
Sebelumnya, Rocky dan Hotman saling memberikan komentar pedas terkait sengketa pilpres tersebut.
Tapi tidak hanya itu, keduanya juga saling sindir pribadi masing-masing gara-gara Rocky Gerung menyindir soal cincin Hotman Paris.
Sindiran Rocky Gerung ini disampaikan lewat YouTubenya.
"Saya juga dapat banyak kiriman, seperti mau diadu, pendapat bukan mengutip Undang-undang, kita mau tau pendapat mengenai Undang-undang," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Debat Hukum: Bukan Filsafat Kho Ping Hoo!
Ia pun berharap diberi ruang forum khusus untuk debat dengan pengacara kondang tersebut.
"Salam aja buat Pak Hotman. Debat itu harusnya dibuat di forum, bukan di TikTok," ujarnya.
Ia pun enggan memberi balasan kepada Hotman Paris dan membandingkan cincin yang dipakai Hotman Paris dengan pendapat.
"Kenapa saya gak komentari, saya merasa cincin beliau lebih berkilau dari otaknya," kata Rocky.
"Jadi kita gagal fokus ke cincinnya ketimbang argumennya," tambahnya.
Menurut Rocky, masyarakat jadi fokus ke cincin karena lebih menarik.
"Orang fokusnya apa, gak nyari fokus dalam pikiran beliau karena cincin beliau lebih menarik perhatian," kata Rocky Gerung
Terkait ini Hotman Paris pun tak tinggal diam.
"Kau menuduh berlian saya lebih tajam dari otak saya. Yang benar berlian saya lebih tajam dari otak kamu. Bahkan otak saya lebih tajam dari otak kamu," kata Hotman Paris lewat video di akun Instagramnya.
Ia pun mengatajan bahwa perkara hukum tak bisa dikaitkan dengan sosiologi.
"Kau tau gak bahwa salah satu tuduhan 03 bahwa Jokowi melakukan nepotisme melanggar hukum dengan membeli suara rakyat menggunakan bansos. Itu kan perlu pembuktian hukum, perlu pembuktian hukum acara, tidak bisa dengan sosiologi harus dengan bukti, saksi, fakta," jelas Hotman Paris.
"Bagaimana bisa psikolog membuktikan adanya perbuatan melanggar hukum tentang jual beli suara," ujarnya lagi.
Menurut Hotman disitulah kelemahan Rocky Gerung karena turut campur yang bukan bidangnya.
"Di situlah kelemahan kau yang utama, mencampuri yang bukan bidangmu, kamu hanya tahu ilmu filsafat yah , ini bukan bidang kamu," kata Hotman Paris.
Berita Terkait
-
Megawati Kirim Amicus Curiae, Ganjar: Semoga MK Tidak Membuat April Mop
-
Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Debat Hukum: Bukan Filsafat Kho Ping Hoo!
-
Kubu Prabowo-Gibran Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres Ke MK: Yang Dipersoalkan Harusnya Suara o1 Dan 03
-
Refly Harun: Hakim MK Tak Perlu Takut Kabulkan Permohonan Jika Dalilnya Kuat
-
Kubu AMIN Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres, Sertakan 35 Bukti Tambahan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Hotman Paris Minta Nadiem Makarim Dibebaskan: Penetapan Tersangka Kasus Laptop Dinilai Cacat Hukum
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menkum Sahkan Kubu Mardiono Dinilai Redam Dualisme PPP: Ibarat Sepak Bola, 90 Menit Selesai!
-
Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Sejauh Mana Kesiapan IKN jadi Ibu Kota Politik? Begini Update dari Kepala Otorita
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Brigadir Esco Dibunuh Istri: Brigadir Rizka Sintiani Dibantu Orang Lain Angkat Mayat Suami?
-
DPR RI Dukung Pembekuan Izin TikTok, Tapi Minta Tidak Matikan Ekosistem UMKM