- Spekulasi kuat mengarah pada Jokowi sebagai sosok "Bapak J", Ketua Dewan Pembina PSI
- Pengamat politik menilai sikap PSI yang terkesan malu-malu dan tidak transparan dalam mengumumkan posisi strategis ini sebagai langkah yang aneh
- Kerahasiaan ini dianggap kontraproduktif dengan citra PSI sebagai partai anak muda yang seharusnya mengedepankan keterbukaan
Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) seolah masih malu-malu mengungkap secara gamblang siapa sosok "Bapak J" yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Meski semua petunjuk mengarah kuat pada Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi), sikap tertutup partai pimpinan Kaesang Pangarep ini justru menimbulkan keheranan dan dinilai kontraproduktif.
Kecurigaan semakin memuncak setelah sebuah video yang diunggah di akun Instagram resmi PSI, @psi_id, memperlihatkan Jokowi tengah memberikan arahan langsung kepada jajaran pengurus baru DPP PSI di Bali.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Waroeng Kopi Klotok Seminyak itu, seluruh elite partai, termasuk Kaesang, Ketua Harian Ahmad Ali, Sekjen Raja Juli Antoni, hingga anggota Dewan Pembina Grace Natalie, tampak serius menyimak. Anehnya, audio dalam video tersebut sengaja dibisukan, seolah menambah misteri di balik peran baru Jokowi.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai arahan yang diberikan Jokowi di Bali adalah petunjuk yang sangat kuat. Menurutnya, tidak sembarang orang bisa memberikan wejangan kepada kader partai.
"Tidak sembarang orang dapat memberikan arahan ke kader partai. Biasanya yang melakukan itu punya posisi strategis di partai," jelas Jamiluddin saat dihubungi Suara.com, Jumat (3/10/2025).
Namun, Jamiluddin justru mempertanyakan sikap PSI yang terkesan menyembunyikan informasi sepenting ini. Jika benar Jokowi adalah figur di balik "Bapak J", merahasiakannya adalah sebuah langkah yang aneh dan tidak menguntungkan secara politis.
"Bila memang Jokowi yang menjadi Ketua Dewan Pembina, tentu aneh bila hingga saat ini belum dipublis," ujarnya.
Ia menekankan bahwa posisi Ketua Dewan Pembina merupakan jabatan yang sangat sentral dan strategis. Alih-alih mendapat keuntungan, sikap misterius PSI ini justru berpotensi merusak citra partai di mata publik.
"Dengan cara ini PSI justru akan dinilai sebagai partai tertutup," kata Jamiluddin.
Baca Juga: Sinyal Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Rocky Gerung Bongkar Dugaan Manuver Ini
Di era demokrasi yang menuntut transparansi, label sebagai "partai tertutup" bisa menjadi bumerang, terutama bagi PSI yang selama ini mengidentikkan diri sebagai partainya anak muda. Jamiluddin mengingatkan, sebagai representasi generasi muda, PSI seharusnya menjadi contoh partai yang terbuka.
"PSI sebagai partai anak muda justru akan semakin tidak dianggap oleh masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, nama "Bapak J" diumumkan secara resmi oleh Sekjen PSI Raja Juli Antoni saat pelantikan pengurus DPP PSI periode 2025–2030 di Jakarta, pada Jumat (26/9/2025). Tanpa menyebut nama lengkap, pengumuman singkat itu memicu spekulasi liar di kalangan publik.
"Dewan Pembina Ketua yang terhormat, 'Bapak J'," ucap Raja Juli saat itu.
Berita Terkait
-
Sinyal Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Rocky Gerung Bongkar Dugaan Manuver Ini
-
Rocky Gerung: 'Hantu' Isu Lama Jokowi akan Terus Bayangi Pemerintahan Prabowo
-
Ketua Dewan Pembina PSI Berinisial J Mengarah ke Jokowi, Keengganan Mempublikasi Bisa Jadi Bumerang?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi