Suara.com - Pendeta Gilbert Lumoindong tersandung kasus hukum gegara khotbahnya di depan jemaah yang diduga menistakan agama Islam. Pendeta Gilbert jadi viral lantaran video ceramahnya yang beredar di platform media sosial.
Pada video itu, pendeta Gilbert menirukan gerakan salat umat Islam serta menyindir soal zakat umat Islam sebesar 2,5 persen. Ia membandingkan sumbangan umat Kristen yang sebesar 10 persen.
Gilbert dalam potongan video yang viral itu kemudian menyebut bahwa nilai yang lebih besar itu membuat umat Kristen tidak perlu repot bergerak dalam ibadah, sementara umat Islam harus rajin melakukan shalat karena hanya diwajibkan membayar zakat sebesar 2,5 persen.
Baca juga:
Dalam video yang beredar, Pendeta Gilbert bahkan menirukan gerakan mirip shalat sambil bercanda.
"Kita kan bayar 10 persen, makanya kita kebaktian tenang aja, paling berdiri, tepuk (tangan), ya santai. Tapi kalau 2,5 setengah mati," ujarnya sembari mempraktikkan gerakan solat.
Meski telah meminta maaf secara terbuka dan mendatangi ketua dewan masjid, Jusuf Kalla, ucapan Pendeta Gilbert itu kemudian mendatangkan kasus hukum.
Kekinian, ia resmi dilaporkan atas kasus dugaan penistaan agama.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut laporan ini diterima pada Selasa (16/4/2024) kemarin.
Baca Juga: Usai Putus dari Salmafina Sunan, Greivance Lumoindong Minta Nasihat Hotman Paris soal Pasangan
"Benar, laporan diterima tanggal 16 April 2024 tentang dugaan penistaan agama," kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).
Baca juga:
Ary bilang bahwa kasus ini ditangani Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Penyelidikan rencananya dalam waktu dekat ini akan memanggil pihak pelapor untuk diklarifikasi.
Menariknya, apa yang menimpa Pendeta Gilbert juga pernah dialami oleh sang istri Reinda Lumoindong. Pada 2013, Reinda dilaporkan oleh salah satu jemaatnya atas kasus dugaan pencemaran nama baik.
Kasus ini berawal dari ucapan Reinda kepada salah satu jemaatnya, Bianda Martha Sihombing. Reinda saat itu diduga mengucapkan kata-kata yang menyinggung Bianda.
Saat itu pada 12 November 2012, Reinda memanggil Bianda dan empat temannya di ruang tempat ibadah. Saat itu, Reinda tak suka dengan pakaian yang dikenakan oleh Bianda hingga mengucapkan seperti pakaian sundel bolong.
Berita Terkait
-
Usai Putus dari Salmafina Sunan, Greivance Lumoindong Minta Nasihat Hotman Paris soal Pasangan
-
Riwayat Karier Greivance Lumoindong, Beda Jauh dengan Sang Ayah Pendeta Gilbert Lumoindong
-
Sesama Mantan Salmafina Sunan, Pendidikan Greivance Lumoindong Kalah Jauh dari Taqy Malik?
-
Tak Kalah Dari Ayahnya, Ini Koleksi Barang Mewah Greivance Lumoindong anak Pendeta Gilbert Lumoindong
-
Hampir Jadi Besan, Sunan Kalijaga Ngobrol Soal Agama hingga Setan dengan Pendeta Gilbert
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian