Suara.com - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran yang melanda toko bingkai Saudara Frame, di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kebakaran yang terjadi Kamis (18/4/2024) malam lalu itu menewaskan 7 orang penghuni.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, mengatakan olah TKP yang melibatkan Puslabfor ini dilakukan guna mengetahui penyebab kebakaran.
“Untuk mencari tahu sebab, asal muasal api berasal dari mana serta penyebab kebakaran ini,” katanya, Senin.
Adapun dalam olah TKP ini, Puslabfor Polri mengambil beberapa sampel atau barang bukti di antaranya yakni arang sisa kebakaran, kemudian mesin gerinda yang berada di lokasi kejadian.
“Berdasarkan keterangan saksi pada saat kejadian memang sempat ada aktivitas pemotongan atau penggergajian kayu,” katanya.
Selanjutnya barang bukti tersebut bakal diperiksa untuk mengetahui penyebab kebakaran.
“Ada beberapa rangkaian atau proses uji laboratoris yang harus dilakukan oleh tim Puslabfor Polri, mungkin akan memakan waktu 2 sampai 3 minggu,” pungkanya.
Sebelumnya, 7 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di toko bingkai Saudara Frame, Menteng, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024) lalu.
Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Ruko Saudara Frame Teridentifikasi, RS Polri: Empat Keluarga, Tiga ART
7 orang tersebut tewas terjebak dalam ruangan yang terbakar.
“Kita dapat informasi kurang lebih ada 7 orang (tewas), di antaranya 2 anak-anak,” kata Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David T Kanitero, Kamis.
“Disitu (toko) juga sebagai tempat tinggal. Jadi mereka mungkin dalam kondisi sedang beristirahat,” tambahnya.
David mengatakan pihak pemadam agak kesulitan dalam memadamkan api lantaran area bangunan yang terbakar cukup luas.
“Posisi depan bangunan 1 lantai, dan bagian belakang ada 4 lantai. Sehingga agak kesulitan petugas menjangkau kearah bagian di bangunan 4 lantai ini,” jelas David.
Kesulitan juga dirasakan petugas, lantaran banyaknya material yang mudah terbakar di dalam bangunan tersebut.
Berita Terkait
-
Ajaib! Alquran Ini Ditemukan Masih Utuh dalam Reruntuhan Rumah yang Ludes Terbakar
-
7 Korban Tewas Terpanggang, Puslabfor Polri Bakal Olah TKP Kebakaran Ruko di Mampang Besok
-
Korban Tewas Kebakaran Ruko Saudara Frame Teridentifikasi, RS Polri: Empat Keluarga, Tiga ART
-
Satu Korban Tewas Kebakaran Ruko Saudara Frame Ternyata ART Infal, Ibu Menangis Histeris Ungkap Pesan Terakhir
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, KPK Sebut Terkait Suap Proyek
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan