Suara.com - Banyak kalangan menyayangkan sikap Mahfud MD yang memilih menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Mahfud MD menyadari hal itu. Ia mengaku menerima ribuan pesan di media sosial yang menyesalkan langkahnya menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Baca Juga:
Jawaban Berkelas Mahfud MD Soal Tawaran Gabung ke Pemerintahan Prabowo
Namun Mahfud MD mengaku terhormat dipilih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Saat itu Mahfud MD mengira Presiden Jokowi berada di barisan PDIP ketika dirinya memutuskan menerima pinangan Megawati menjadi cawapres.
"Waktu itu saya, terus terang saya merasa terhormat diundang Bu Mega diminta jadi wakilnya Pak Ganjar. Pada waktu saya diminta Bu Mega, pikiran kita, di PDIP sekalipun itu masih berpikir Pak Jokowi dengan PDIP. Kan belum ada nama Gibran waktu saya muncul," ujar Mahfud MD di Youtube Deddy Corbuzier.
Menurut Mahfud, saat itu dirinya sama sekali tidak tahu Jokowi akan mengajukan Gibran. Ia hanya tahu Prabowo akan maju sebagai capres.
Begitu muncul nama Gibran sebagai cawapres pendamping Prabowo, Mahfud MD mengaku konstelasi politik berubah. Karena sudah terlanjur menerima pinangan PDIP, Mahfud tetap harus jalan dengan keputusannya itu.
Baca Juga: Pecundangi Korsel U-23, Alam Ganjar Ucap Satu Kata untuk Timnas Indonesia U-23
"Ya kita jalan aja. Tiba-tiba muncul nama Mas Gibran. Konstalasi berubah. Tidak apa-apa harus jalan. Kita jaga penghormatan saya," ujar Mahfud MD.
Hal yang membuat kaget Mahfud justru adalah pernyataan Megawati Soekarnoputri ketika memintanya menjadi cawapres yang diusung PDIP.
Kata Mahfud, Megawati menyatakan bahwa negara ini perlu penegak hukum, perlu penegakan HAM dan korupsi sudah luar biasa sehingga butuh seorang Mahfud MD.
Yang membuat Mahfud MD terkesan adalah ketika Megawati meminta dirinya tidak perlu menyiapkan uang untuk menjalani proses di Pilpres 2024.
"Bagi saya ini berkesan. Karena selama ini dikenal kalau mau ke PDIP itu mahal selama ini isunya. Harus menyediakan uang sekian triliun, sekian ratus miliar. Bu Mega bilang Pak Mahfud ga usah memnyediakan uang. Kalau ada orang nyumbang suruh dalam bentuk barang. Kaos, apa. Tapi kalau dalam bentuk uang ga usah, kami yang mengurus," kata Mahfud.
Setidaknya kata Mahfud hal ini menunjukkan jati diri seorang Megawati Soekarnoputri yang tidak mencari uang dari proses politik ini.
Berita Terkait
-
Pecundangi Korsel U-23, Alam Ganjar Ucap Satu Kata untuk Timnas Indonesia U-23
-
Jokowi Disebut Bukan Kader PDIP Lagi, Kaesang Beri Tawaran Menarik: PSI Terbuka
-
Persiapkan Pilkada Serentak 2024, Megawati ke Kader PDIP: Semangat Saya Tak Pernah Pudar, Kita Kerja untuk Bangsa!
-
Prediksi Koalisi Prabowo-Gibran ke Depan: Hanya PDIP dan PKS Tak Ikut Rombongan
-
Prabowo Presiden, Anies Cocok Jadi Ketua Ormas atau Motivator Politik?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi