Suara.com - Ribuan masyarakat padati area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) nonton bareng (nobar) pertandingan Semifinal Piala Asia U-23, antara Indonesia Vs Uzbekistan.
Pantauan Suara.com di lokasi, ribuan masyarakat terlihat menumpuk di depan layar yang disediakan panitia pelaksana, dekat pintu zona 9 SUGBK.
Meski hanya menyaksikan lewat layar kaca, namun pendukung tidak kalah dalam memberikan dukungan dengan para supporter yang berada di dalam stadion.
Sesekali penonton bersorak saat Indonesia melakukan serangan ke mulut gawang tim Uzbekistan. Sorak sorai juga terdengar saat para pemain belakang Timnas berhasil menyelamatkan gawang dari serangan.
Banyak dari para pendukung yang sampai memanjat ke atas pagar, pembatasn hanya untuk menonton layar yang disediakan.
Pasalnya, letak layar yang disediakan panitia tidak terlalu mumpuni untuk disaksikan banyak orang.
Tak hanya memanjat pagar, bagi para pendukung Timnas yang telah datang ke SUGBK terpaksa harus menonton dari ponsel dengan cara streaming.
Salah satunya, Feri (30). Meski telah datang dari Joglo Jakarta Barat, namun dirinya harus menontong secara streaming dari ponsel.
"Nggak dapet tempat,” katanya, di lokasi, Senin (29/4/2024).
Baca Juga: Warga Padati Nobar di Lapangan Banteng, Heru Budi Kaget: Persiapan Cuma Semalam
Meski telah datang satu jam sebelum kickoff, ia tetap saja tidak kebagian tempat.
Namun, ia mengaku tidak menyesal datang ke SUGBK. Pasalnya ia mengaku masih bisa merasakan atmosfer pertandingan sepak bola secara langsung meski lewat layar ponsel.
"Yang penting masih dapat atmosfernya sih," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu