Suara.com - Polemik jam buka warung kelontong Madura di Klungkung, Bali menjadi sorotan akhir-akhir ini. Hal ini karena adanya peraturan daerah yang membatasi jam buka minimarket di daerah tersebut.
Masalahnya, disebutkan pula bahwa aturan tersebut ditegakkan karena adanya protes dari minimarket atau ritel modern mengenai jam buka warung Madura.
Polemik ini pun ditanggapi tokoh pengusaha Madura. Menurutnya pihaknya akan menuruti peraturan daerah masing-masing namun bila dibandingkan dengan minimarket jelas kesenjangannya sangat nyata.
“Ada keluhan dari minimarket terhadap warung kelontong Madura yang ada di Bali. Saya menghimbau kepada saudara-saudara besar saya dari Madura. Ikatan keluarga Madura, pedagang kelontong dari warga kami, warga Madura, Madas Madura Asli untuk selalu mengikuti peraturan daerah,” ujar Pembina Perkumpulan Pedagang Kelontong Sumenep Indonesia (PPKSI), Achmad Fauzi Wongsojudo pada postingannya yang diunggah ulang oleh akun @balitoday.
Menurutnya hal ini seperti ungkapan dimana bumi dipijak, langit dijunjung. Namun demikian beda halnya bila dibandingkan dengan ritel modern.
“Namun kalau Kemenkop membandingkan antara minimarket sama warung kelontong. Itu sangat senjang sekali. Minimarket pun ada yang buka 24 jam. Sementara pedagang kelontong itu adalah pribadi-pribadi. Dimana beliau itu berjualan semakin banyak waktunya, kemungkinan omsetnya semakin banyak,” jelasnya.
Warganet pun heran mengapa ada polemic seperti ini.
“Lebih baik belanja di warung, Support UMKM..,” ujar @enji***
“Dukung warung madura,” ujar @surya***
Baca Juga: Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Kemenkop UKM Kena Semprot
“Balik lagi ke Awig awig desa pekraman sih menurutku yang paling bener. Bbrp titik yang aktifitasnya padat, warung madura sangat membantu. Gak usah bohong. Itu realita. Sekarang biarkan bagaimana desa setempat menentukanya spt apa. Opini saya saja. Ingt cuma opini, masalah dije meblanje, terserah kalian,” ujar @bgs***
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Lewat PKA dan PKP, Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner
-
Dibakar Suami Cemburu, Siti Akhirnya Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025