Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis Indeks Integritas Pendidikan Nasional Indonesia 2023.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan Indeks Integritas Pendidikan masih rendah berada di level dua, dengan skor 73,7.
"Bahwa tahun ini Indeks Integritas Pendidikan kita ada di level 2 yaitu nilainya 73,7," kata Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana di Gedung C1 KPK, Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Wawan menyebut, perolehan angka itu menunjukkan nilai-nilai integritas di Dunia Pendidikan Indonesia masih bersifat parsial atua belum menyeluruh.
"Artinya bahwa di peserta didik, karakter atau perilaku integritas di peserta didik ini cenderung parsial. Jadi belum dilakukan pembiasaan menyeluruh di satuan pendidikan. Mungkin ada yang berperilaku atau berkarakter sesuai dengan nilai-nilai antikorupsi tapi sebagian juga tidak, karena tidak dilakukan secara masif," jelasnya.
Dengan skors 73,7 menunjukkan dimensi tata kelola pendidikan Indonesia masih koruptif.
"Dari mulai gratifikasi, pungutan liar, kolusi yang dilakukan pimpinan satuan pendidikan dalam pengadaan barang dan jasa maupun nepotisme dalam penerimaan siswa baru masih terlihat. Nilainya hanya menduduki level 2 dari 5 level yang kita canangkan," katanya.
Temuan lainnya, adanya ketidak kejujuran akademik yang menimbulkan dilema moral di lingkungan siswa ataupun mahasiswa.
"Lihat temannya menyontek ada juga keinginan gitu dilema moral. 'Saya juga mungkin boleh saja menyontek'. Itu kelihatan masih 25 persen siswa maupun mahasiswa 33 persen itu masih ada dilema moral seperti itu," ujar Wawan.
Baca Juga: Johanis Tanak Bantah Ada Pihak di KPK Cegah Eddy Hiariej Kembali jadi Tersangka
"Termasuk plagiarisme yang dilakukan guru maupun dosen juga kedisiplinan mengajar guru dan dosen masih tinggi. Bahwa banyak yang tidak hadir tapi tanpa alasan yang jelas," sambungnya.
Terkait level dan skor yang diperoleh, Wawan memberikan penjelasan.
"Jadi indeks ini kita bagi dalam lima level , nilainya antara 0-100. Jadi kalau hasilnya mendekati 100, itu berarti indeks pendidikan kita makin baik, kalo mendekati 0 itu kurang baik," katanya.
Dijelaskannya, level 1 menunjukkan kerentanan dengan nilai antara 0-68.
"Di atas 68-73,72 itu adalah level 2, bentuknya korektif. Level 3, itu 73-78 koma sekian itu adaptif. Level 4 itu sampai 83,61 itu artinya kuat, integritas pendidikan itu kuat, baik itu karakter siswa, ekosistemnya, ataupun tata kelolanya. Level 5 tangguh 83,61 sampai 100," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?