Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kekayaannya sempat naik miliaran rupiah saat baru menduduki jabatan tersebut. Dari tahun 2021 ke 2022, harta kekayaan Heru naik Rp 4,2 miliar.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Heru memiliki kekayaan senilai mencapai Rp 31.987.685.032 (Rp 31,9 miliar) pada 2021. Kemudian, pada LHKPN 2022 yang dilaporkan 7 Maret 2023, nilainya naik jadi Rp 36.260.704.081 (Rp 36,2 miliar).
Sementara, Heru diketahui mulai menjabat sebagai Pj Gubernur DKI sejak 17 Oktober 2022 usai diangkat Presiden Joko Widodo. Heru juga masih menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) sejak Juli 2017 hingga sekarang.
Berdasarkan laporannya, Heru mengaku memiliki utang Rp 804.800.000. Jika tidak memiliki utang, kekayaan Heru mencapai Rp 37.065.504.081 (Rp 37,06 miliar).
Kekayaannya terbagi atas beberapa bagian, yakni tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, surat berharga, kas dan setara kas, serta harta lainnya.
Kemudian, Heru juga memiliki kekayaan berupa tanah dan bangunan yang terletak di berbagai kota/kabupaten, seperti di Jakarta Timur, Bekasi, Jakarta Selatan, hingga Karawang.
Total harta tanah dan bangunan milik Heru mencapai Rp 22.270.346.868 (Rp 22,2 miliar).
Ia juga memiliki harta berupa alat transportasi dan mesin terdiri dari empat mobil, dua mobil, dan satu sepeda.
Tak hanya itu Heru juga memiliki motor Harley Davidson senilai Rp 440.200.000 serta sepeda Brompton senilai Rp 35 juta. Total harta alat dan transportasi Heru mencapai Rp 1.303.336.200 (Rp 1,3 miliar).
Baca Juga: Heru Budi Optimis Timnas Indonesia Menang Tipis 1-0 Lawan Irak di Piala Asia U-23
Selanjutnya, Heru memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 617.450.000, surat berharga Rp 218.155.000, harta lainnya Rp 925.000.000, serta kas dan setara kas yang mencapai Rp 11.731.216.013 (Rp 11 miliar).
Ditanya soal kenaikan hartanya, Heru mengakuinya. Ia menyebut pendapatannya tak hanya berasal dari Kasetpres dan Pj Gubernur saja, karena ia juga sempat mendapatkan penghasilan sebagai komisaris perusahaan BUMN PT BTN.
"Kan sebelumnya saya komisaris BTN," ujar Heru di Balai Kota.
Pada tahun itu, Heru juga mengaku masih menerima penghasilan sebagai komisaris di PT BTN alias tantiem
"Masih ada tantiem yang saya terima," singkatnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh