Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat memberikan komentar pedas terhadap adanya ide Prabowo Subianto mengenai klub presiden atau presidential club. Menurutnya, adanya usulan tersebut hanya gimik politik belaka.
Awalnya ia menyampaikan, jika setidaknya ada dua kemungkinan soal adanya ide tersebut. Pertama, yakni menunjukkan jika Prabowo tak percaya diri.
"Pertama, usulan ini menunjukkan indikasi bahwa pak Prabowo kurang pede dalam mengemban tanggung jawab untuk mewujudkan empat misi Indonesia merdeka seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melindungi segenap kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan perdamaian dunia," kata Djarot kepada wartawan, Senin (6/5/2024).
Baca Juga:
Soal Presidential Club, Dahnil Pastikan Prabowo Akan Duduk Bersama SBY, Jokowi Dan Megawati
Menurutnya, sebagai seorang presiden Prabowo memiliki hak prerogratif dan bertanggungjawab penuh atas jalannya pemerintahan dan kemajuan pembangunan bangsanya.
"Akan lebih baik apabila dibentuk presidential club antar Kepala Negara yang mempunyai tujuan bersama yang kuat untuk mewujudkan perdamaian dunia," tuturnya.
Ia lantas menyampaikan, jika Presiden RI pertama Ir Soekarno sudah memberikan contoh bagaimana pembentukan forum internasional. Hal itu menurutnya, bisa dicontoh oleh Prabowo.
"Bung Karno telah memberikan contoh dan mempelopori pembentukan negara-negara non-blok untuk memperjuangkan kemerdekaan negara terjajah di Asia dan Afrika," ujarnya.
Baca Juga: Tak Setuju Wacana Presidential Club, PKS: Sudah Ada Wantimpres
Baca Juga:
Cak Imin Malah Berpikir Ide Presidential Club Bisa Bikin Jokowi dan Megawati 'Balikan'
Adapun kemungkinan yang ke dua, Djarot menilai jika adanya ide presidential club ini hanya gimik politik belaka.
"Usulan tersebut bisa jadi cuma basa basi atau gimik politik agar terlihat pak Prabowo seorang negawaran sejati," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ngarep Presidential Club Terwujud, PAN Sebut Komunikasi Antar Presiden Kini Lagi Terputus
-
Gerindra Blak-blakan, Bantah Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Megawati-Prabowo
-
Daftar Jadi Bacalon Gubsu ke PDIP, Edy Rahmayadi: Partai yang Memiliki Idealisme
-
Modal Ijazah SMA, Emang Bisa Raffi Ahmad Jadi Menteri Prabowo-Gibran?
-
Tak Setuju Wacana Presidential Club, PKS: Sudah Ada Wantimpres
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank