Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video buaya diikat dan diletakkan di dermaga Pelabuhan Paotere, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam video, perekam mengumumkan bahwa telah ditemukan seekor buaya di sekitar Pelabuhan Paotere Makassar.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, kabar tersebut tidak benar alias mis-informasi.
Informasi yang Beredar
Bersamaan dengan video tersebut, netizen memberikan keterangan "Buaya laut didapat di Pelabuhan Paotere".
Perekam dalam video juga mengingatkan agar warga tidak lagi berenang di sekitar pelabuhan Paotere. Karena ditemukan buaya.
Informasi ini diteruskan di sejumlah grup perpesanan WA, Rabu 8 Mei 2024.
Seksi Wilayah IV Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan (BB KSDA Sulsel) menjelaskan, buaya yang dibawa ke Pelabuhan Paotere Makassar dalam kondisi terikat adalah buaya muara (Crocodylus porosus).
Baca Juga: Lupa Matikan Kompor, Rumah di Lubang Buaya Terbakar
Hasil evakuasi dari Pulau Sumanga Desa Balo Baloang, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.
"Kami sudah melakukan evakuasi buaya muara itu ke Pelabuhan Paotere Makassar dan kemudian ditempatkan di kandang transit BB KSDA Sulsel untuk menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut," kata Kepala BB KSDA Sulsel Jusman di Makassar, Rabu 8 Mei 2024.
Dia mengatakan proses evakuasi diawali dengan penyerahan seekor buaya muara dari Polisi Perairan Udara (Polariud) dan Polsek Liukang Tangaya kepada BB KSDA Sulsel.
Pihak Polariud diwakili oleh Aipda Sukri dan Polsek Liukang Tangaya oleh Wakapolsek Iptu Sudhin, sedangkan dari BB KSDA Sulsel diwakili oleh Polisi Hutan (Polhut) Abbas dan Herman.
Abbas menjelaskan keberadaan buaya awalnya diketahui dari laporan warga Pulau Sumanga Desa Balo Baloang, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang menginformasikan penemuan seekor buaya pada Rabu (5/5), sekitar pukul 11.00 Wita.
Setelah berhasil diamankan, buaya tersebut diserahkan oleh warga setempat kepada pihak Polsek Liukang Tangaya.
Selanjutnya Polsek Liukang Tangaya bersama Polisi Perairan Udara (Polariud) membawa buaya tersebut ke Pelabuhan Paotere Makassar untuk diserahkan kepada BB KSDA Sulsel.
Buaya yang dievakuasi merupakan jenis buaya muara (Crocodylus porosus) dengan total panjang 245 cm (panjang badan 115 cm dan panjang ekor 130 cm), serta lebar badan sekitar 30 cm, termasuk ukuran yang cukup besar.
Lebar kepala mencapai 18 cm juga menunjukkan karakteristik yang mengesankan dari spesies ini. Penanganan dan pengelolaan satwa liar yang tepat, dalam hal ini buaya, penting untuk menjaga keamanan manusia serta keseimbangan ekosistem di sekitarnya.
Pada kesempatan tersebut, Jusman memberikan apresiasi kepada warga masyarakat dan pihak kepolisian atas respons cepat dan tepat dalam penanganan konflik antara satwa liar dan manusia.
Proses evakuasi yang dilakukan dengan kerja sama antara berbagai pihak ini merupakan contoh nyata sinergi dalam menjaga keamanan manusia dan keseimbangan ekosistem.
Menurut Jusman, kepedulian dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat penting dalam upaya pelestarian satwa liar dan habitat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Suara.com, kabar buaya ditemukan di Pelabuhan Paotere Makassar tidak benar alias hoaks. Faktanya buaya tersebut di temukan di Pulau Sumanga Desa Balo Baloang, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Kemudian dievakuasi oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan melalui Pelabuhan Paotere, Makassar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu