Suara.com - Koalisi Musisi untuk Gaza melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk protes mengenai situasi di Rafah, Palestina. Dalam aksi bela Palestina kali ini, para pendemo mendirikan tenda alias kamping di depan Kedubes AS.
Kordinator Lapangan Koalisi Musisi untuk Gaza Eka Annash menjelaskan aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap kekerasan dan genosida terhadap rakyat Palestina.
Mereka menuntut gencatan senjata agar bisa segera dilakukan oleh Israel, penarikan operasi militer, menghentikan kedudukan Israel di Palestina, dan pemberhentian dukungan dari Amerika Serikat ke Israel dalam bentuk apa pun.
"Lebih krusialnya lagi kami juga bikin ini merespons dari situasi yang terjadi di Rafah which is titik konsentrasi, titik terakhir dari rakyat Palestina di selatan yang makin dibombardir," kata Eka di depan Kantor Kedutaan Besar AS, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2024).
"Menurut kami, ini adalah perlawanan rakyat Palestina, itu merupakan simbol, enggak cuma untuk kemerdekaannya tapi juga simbol dari kita sebagai manusia menuntut pengenyahan okupansi, genosida di dunia gitu," tambah dia.
Adapun alasan mendirikan tenda ini diadopsi dari aksi protes terhadap genosida rakyat Palestina yang dilakukan oleh aktivis dan mahasiswa dunia.
Vokalis The Brandals itu menjelaskan bahwa mahasiswa di Amerika dan Eropa yang menolak genosida terhadap rakyat Palestina melakukan aksi dengan menggelar tenda di kampus-kampus mereka tanpa pemberitahuan secara mendadak.
"Makanya kami ngelakuin hal yang sama, kami tanpa ada pemberitahuan ke polisi jadi langsung saja gelar di sini. Pembertahuan publikasi juga ke sosial media baru dilakuin tadi jam 10 pagi, jadi adaptasi cara itu," tandas Eka.
Sekadar informasi, aksi ini dilakukan Koalisi Musisi untuk Gaza bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KonstraS) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Baca Juga: Terungkap! Israel Gunakan Bom Dari AS Untuk Bantai Warga Sipil Di Gaza
Mereka melakukan aksi dengan mendirikan tenda di depan Kantor Kedutaan Besar AS tanpa menentukan batas waktu berapa lama aksi ini dilakukan.
Berita Terkait
-
Terungkap! Israel Gunakan Bom Dari AS Untuk Bantai Warga Sipil Di Gaza
-
Dalam 24 Jam, 35 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Brutal Israel Di Rafah
-
Kuasai Perbatasan Rafah, Israel Klaim Bunuh 20 Warga Palestina Bersenjata
-
Sempat Diminta Jadi Mediator, JK Akui Sulit Mediasi Israel: PBB Saja Tak Didengar
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'
-
Kronologi Horor di Kantor Bupati Brebes: Asyik Lomba Layangan, Teras Gedung Tiba-tiba Runtuh
-
Ikut Terganggu, Panglima TNI Jenderal Agus Minta Pengawalnya Tak Pakai Sirine-Strobo di Jalan
-
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal