Suara.com - Sejak hari Sabtu (11/5), saudara-saudara kita yang ada di Sumatera Barat harus berhadapan dengan banjir bandang lahar dingin yang dipicu hujan deras di wilayah hulu Gunung Marapi.
Tak hanya korban material, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah mencatatkan adanya korban jiwa dalam bencana alam ini.
Simak update terkait banjir lahar dingin di Sumatera Barat melalui informasi berikut.
Jumlah korban banjir lahar dingin Sumatera Barat
Sampai dengan hari Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB, jumlah korban jiwa akibat banjir lahar dingin di Sumbar telah mencapai angka 37 orang.
Sebanyak 35 jenazah sudah berhasil diidentifikasi dengan rincian 19 orang Kabupaten Agam, 9 orang Kabupaten Tanah datar, 2 orang Kabupaten Padang Panjang, dan tujuh orang Kabupaten Padang Pariaman. Sementara itu, dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.
Di sisi lain, sampai dengan Minggu malam, jumlah orang yang dikabarkan hilang adalah sebanyak 17 orang. Empat belas orang di antaranya berasal dari Kabupaten Tanah Datar, sementara tiga lainnya dari Agam.
Kerusakan banjir lahar dingin Sumatera Barat
Banjir lahar dingin yang berasal dari Gunung Marapi ini sudah mengakibatkan kerusakan pada 193 rumah warga di Kabupaten Agam.
Baca Juga: Ratusan Warga Ampek Angkek Terdampak Banjir Bandang Gunung Marapi, Belasan Rumah Rusak Berat
Sementara itu, 84 rumah di Tanah Datar dikabarkan mengalami kerusakan ringan sampai berat. Tak hanya rumah warga, kerusakan bangunan juga dilaporkan di tempat ibadah.
Sejauh ini, Agam menjadi kabupaten yang paling banyak terdampak. Sementara itu, wilayah di sekitarnya, sepert Kabupaten Tanah Datar mengalami dampak yang lebih kecil.
Berdasarkan penuturan warga sekitar Tanah Datar, ditemukan 24 rumah dan 12 jembatan yang terdampak banjir lahar dingin.
Penyebab banjir lahar dingin Sumatera Barat
Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir lahar dingin yang terjadi di Sumatera Barat ini adalah hujan deras dengan durasi panjang.
“Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung lebih intensif oleh karena fenomena Sirkulasi Siklonik atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,” ujar Dwikorita pada pers virtual hari Minggu (12/5) lalu.
Berita Terkait
-
Ratusan Warga Ampek Angkek Terdampak Banjir Bandang Gunung Marapi, Belasan Rumah Rusak Berat
-
Korban Tewas Banjir Bandang di Sumbar Capai 43 Orang, Jalur Padang-Bukittinggi Terputus
-
Profil Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Rombongannya Hampir Jadi Korban Longsor
-
29 Warga Korban Banjir Bandang di Kabupaten Tanah Datar Sumbar Belum Ditemukan
-
Banjir Sumbar Telan Korban Jiwa, Akun Jokowi hingga Anies Belum Ucapkan Belasungkawa
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram