Suara.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, jika pihaknya menyampaikan hasil kinerja MPR RI pada periode 2019-2024 saat menyambangi kediaman Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
"Karena di awal dilantik kami menghadap bertemu Pak Try, menyampaikan berbagai hal dan harapan harapan. Tentang apa-apa yang kami lakukan dalam 5 tahun ke depan pada 4 tahun yang lalu, maka hari ini diujung periode kami, oktober nanti, kami juga menghadap melaporkan berbagai capaian-capaian daripada harapan-harapan Pak Try dan sejumlah purnawirawan para tokoh bangsa tentang membangun Indonesia ke depan," ujar Bamsoet usai bertemu Try Sutrisno.
Pertama, kata dia, pimpinan MPR menyampaikan sesuai dengan rekomendasi MPR sebelumnya, bahwa bangsa Indonesia perlu rencana jangka panjang, seperti GBHN atau kekinian diberi nama PPHN.
"Itu kami sudah menyelesaikannya draf isi dari pada pphn itu sendiri, namun karena keterbatasan waktu tampaknya... kita tidak bisa menyelesaikan tuntas pada periode ini, tapi kita akan sampaikan ke periode yang akan datang untuk disahkan dengan tiga pilihan payung hukum," terangnya.
Menurutnya, ada tiga hal dalam meneruskan adanya PPHN, pertama dengan melakukan amandemen UUD 1945 secara terbatas.
Kedua, adalah merevisi Undang-Unsang nomor 12 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) mengenai hirarki perundangan dengan menghapus penjelasan sehingga TAP MPR hidup kembali.
"Dan ketiga adalah konvensi ketatanegaraan. Kalo dulu kami menerimanya selembar kertas untuk melakukan kajian tentang pphn, hari ini kami sudah menyiapakan dalam bentuk draf yang nanti dibahas dan diambil keputusan oleh periode yang akan datang," katanya.
Kemudian, pimpinan MPR menyampaikan kepada Try jika pasca reformasi ini, Indonesia belum sepenuhnya menjalankan Undang-Undang Dasar dengan tepat, terkait dengan pelantikan presiden.
"Karena selama ini hanya berdasarkan keputusan KPU, ketetapan KPU tanpa adanya surat ketetapan atau keputusan MPR untuk menguatkan dari pada pengangkatan presiden dan wakil presiden," katanya.
"Begitu juga kami akan merekomendasikan pada DPR yang akan datang untuk melakukan kajian mendalam, melakukam amendemen secara menyeluruh atas berbagai aspirasi yang kami terima," sambungnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Try Sutrisno: Jangan Hanya Ngomong, Tapi Harus dari Hati
-
Try Sutrisno Soal Rencana Prabowo Tambah Kementerian Jadi 40: Nggak Apa-apa, Tapi...
-
Silaturami Kebangsaan, Pimpinan MPR Bamsoet hingga Basarah Datangi Kediaman Wapres ke-6 RI Try Sutrisno
-
Ingin Gagas Rekonsiliasi Nasional, Bamsoet Ngarep Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar Bergabung
-
Respons Ide Bamsoet soal Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung, Gerindra: Semua Lembaga Sedang Dikaji
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan