Suara.com - Israel melakukan serangan terhadap kamp Palestina di Rafah, Minggu (26/5/2024) malam. Fakta serangan Israel ke Rafah pada Minggu malam itu menggegerkan dunia. Aksi protes terus mengarah ke Tel Aviv.
Salah satunya, ratusan mahasiswa Harvard di Amerika Serikat walk out saat upacara wisuda, sambil meneriakkan Free Palestine atau bebaskan Palestina. Di tengah sentimen anti-Yahudi yang semakin kencang di Amerika Serikat, peristiwa itu diperparah dengan penahanan belasan ijazah lulusan. Di samping itu, berikut adalah lima fakta serangan Israel ke Rafah Minggu malem.
1. Jumlah Korban
Sedikitnya 50 orang tewas dalam kejadian tersebut. Israel dilaporkan melakukan serangan udara yang menghantam area pengungsian warga sipil di Rafah. Sebagian dari korban merupakan anak-anak dan perempuan.
Militer Israel berkilah dan menngklaim mereka menyerang kamp Hamas bukan kamp pengunsian meski fakta berkata sebaliknya.
Para korban ini menambah total jumlah korban dari serangan Israel di Gaza. Lebih dari 35.800 warga Palestina telah tewas di Gaza, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 80.300 lainnya luka-luka akibat serangan Israel sejak Oktober.
2. Serangan yang Menghantam Warga Sipil
Hamas menyatakan serangan Israel tersebut menghantam area Tel Al Sultan di Rafah bagian barat. Di sana ribuan pengungsi yang merupakan warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak – anak. Setelah serangan tersebut para pengungsi lari ke arah timur yang sebelumnya juga pernah diserang oleh tank – tank Israel.
3. Peran Amerika Serikat
Baca Juga: Irlandia, Norwegia dan Spanyol Akui Negara Palestina
Pejabat Senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyatakan serangan Israel di Rafah sebagai pembantaian yang kejam. Amerika Serikat disebut – sebut berada di balik rencana penyerangan tersebut. Seperti diketahui, Amerika Serikat merupakan sekutu Israel yang membantu pendanaan dalam penyerangan ke Gaza, termasuk pemasok senjata.
4. Sikap Mahkamah Internasional
Pelapor khusus PBB untuk Palestina mendesak negara anggota untuk memberlakukan sanksi terhadap Israel. Bersamaan dengan embargo senjata hingga mereka menghentikan "kegilaannya".
"Mari kita perjelas. Saat ICJ memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, mereka malah meningkatkan serangan di wilayah itu," kata Francesca Albanese di X, Sabtu 25 Mei 2024.
Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militernya di Rafah, sebuah kota di Gaza selatan tempat lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan. "Kabar yang saya terima dari orang-orang yang terjebak di sana sangat mengerikan," katanya.
5. Sanksi Diplomatik
Berita Terkait
-
Bella Hadid Kenakan Kain Keffiyeh di Cannes Film Festival, Berapa Harganya?
-
Indonesia Dukung Putusan Mahkamah Internasional, Desak Israel Patuhi Hukum
-
PBB: Israel Tidak Akan Hentikan Kegilaan Sampai Kita Menghentikannya
-
Bela Palestina, Cate Blanchett Punya Harta Rp 1.523 Triliun
-
Irlandia, Norwegia dan Spanyol Akui Negara Palestina
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy