Suara.com - Nama Raffi Ahmad masuk dalam deretan elektabilitas gubernur terbuka (top of mind) dalam hasil survei Parameter Politik Indonesia terkait Potret Elektabilitas Pilgub Jateng 2024 Pasca Ganjar dan Gibran pada 15-21 Mei 2024.
Kendati masuk bursa Pilkada, elektabilitas Raffi masih jauh dengan Taj Yasin Maimoen. Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023 itu berada di urutan pertama dengan elektabilitas 10.9 persen.
Sedangkan Raffi berada di urutan 13 dengan elektabilitas 0,4 persen. Di atas Raffi, ada nama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dengan 0,7 persen.
Baca Juga: Grace Natalie: PSI Apresiasi Dorongan Minta Kaesang Maju Pilwalkot Depok Atau Bekasi
Sementara untuk di bawah Taj Yasin, ada sejumlah nama beken yang memiliki selisih elektabilitas tidak terlampau jauh dengan Taj Yasin.
Secara urut, ada Hendrar Prihadi dengan elektabilitas 7,7 persen; kemudian Dico Ganinduto 7,1 persen; Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf 6,4 persen.
Ada juga nama Joko Sutopo 2,1 persen, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul 2,0 persen; Ahmad Luthfi 1,8 persen; Yusuf Waluyo 1,5 persen.
Menariknya, nama mantan gubernur Jateng yang sudah menjabat dua periode, yakni Ganjar Pranowo turut masuk dengan elektabilitas 1,4. Di bawah Ganjar, ada Casytha Arriwi 1,4 persen dan Sudaryono 0,7 persen. Diikuti Kaesang dan Raffi di bawah Sudaryono.
Baca Juga: Grace Natalie: PSI Apresiasi Dorongan Minta Kaesang Maju Pilwalkot Depok Atau Bekasi
Baca Juga: Raffi Ahmad Jadi Calon Potensial di Pilkada Jateng, Masuk Tiga Besar Cawagub Top of Mind
Ganjar Tak Lagi Bisa Nyagub
Terkait nama Ganjar yang masuk daftar top of mind, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menganggap hal itu lantaran masyarakat tidak tahu bahwa eks Gubernur Jateng tidak bisa kembali mencalonkan diri untuk ketiga kalinya.
"Ganjar bahkan muncul ya dalam top of mind, mungkin masih banyak masyarakat kita yang tidak tahu bahwa maju pilgub untuk ketiga kalinya berturut-turut itu tidak sesuai dengan undang-undang pilkada," kata Adi.
Diketahui, pengambilan sampel dalam survei tersebut dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden. Tingkat kepercayaan (Confidence Level) survei adalah 95 persen dengan margin of error sebesar 3,5 persen.
Berita Terkait
-
Grace Natalie: PSI Apresiasi Dorongan Minta Kaesang Maju Pilwalkot Depok Atau Bekasi
-
PSI Jakarta: Dorongan Agar Ketum Maju Pilwakot Adalah Bentuk Kepercayaan Terhadap Kepemimpinan Kaesang
-
Dilirik Demokrat, Keponakan Prabowo dan Raffi Ahmad Dianggap Calon Potensial di Pilgub Jakarta
-
Kaesang Terus Didorong Maju Pilwalkot Depok atau Bekasi, PSI Gak Masalah Ketumnya Turun Gunung di Level Kota?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik