Suara.com - Seorang guru magang yang dilabrak oleh muridnya yang masih duduk di bangku SD viral di media sosial. Bocah SD tersebut diketahui cemburu dengan guru perempuan tersebut karena berbalas pesan dengan guru olahraga yang mengajarnya.
Mengutip @Noorfasya22, Minggu (2/6/2024), salah satu guru perempuan ini membagikan pengalamannya tersebut di beberapa media sosial. Peristiwa itu pun ramai dibahas di platform X di mana banyak netizen yang ikut terkejut memberi tanggapan.
"Di luar nurul dan fikri tingkah anak sekarang masih kelas 6 SD pula. Bikin shick shack shock enggak tuh. Yang TWTW aja ya," tulis akun tersebut.
Dari beberapa tangkapan layar, bocah SD itu mengirimi pesan pertama kali ke guru perempuan ini. Namun tanpa perkenalan dan sopan santun, anak SD itu langsung melakukan interogasi terkait aktivitas guru tersebut yang berbalas pesan dengan guru olahraga.
"Bu Aulia suka sama Pak **** to. Jawabnya harus jujur, enggak boleh bohong," bunyi pesan dari tangkapan layar yang dibagikan.
Pesan itu berlanjut bahwa guru tersebut tak pernah merasa suka dengan guru olahraga yang dimaksud. Bahkan bocah tersebut meminta bukti chat dari guru ini, termasuk Instagram milik guru tersebut.
Isi chat yang dinilai angkuh dan tanpa tata krama dari anak SD itu pun mendapat tanggapan dari ribuan netizen. Tak sedikit yang menyayangkan cara anak tersebut, bahkan ada yang menuding anak SD ini terlampau dewasa sebelum waktunya.
"Anak zaman sekarang harus diajarin pakai apa biar paham tata krama ya?" kata netizen.
"Buset anak SD sekarang berani banget. Gue umur segitu masih main petak umpet, main masak-masakan," kata lainnya.
Baca Juga: Heboh Wacana Tarif Air, Pengambilan Air Tanah Dilarang? Publik: Bentar Lagi Nafas Kena Tarif
"Udah ilang adabnya," sergah lainnya.
"Pengaruh hape ini" kata netizen lain.
Mayoritas netizen memberikan pandangannya agar anak SD saat ini benar-benar mendapat perhatian dari orang tua dan lingkungan pendidikan. Pasalnya gaya chat dan cara membuka percakapan dengan orang yang lebih tua tak diikuti dengan sopan santun.
Di sisi lain, penggunaan gawai yang sudah marak ditemui pada usia dini juga dapat mempengaruhi psikologi dan karakter anak bertumbuh kembang. Maka dari itu, harus ada peran orang tua untuk membatasi benda tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti